"ASI (Air Susu Ibu) yang saya bekukan khusus bagi anak saya semua mencair. Sedih sekali, karena susu yang sudah mencair tidak boleh dibekukan. Jumlahnya banyak sekali sampai 20 kantung lebih," ungkap Novi, warga Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat, menyampaikan keluhannya, Senin (5/8/2019).
Tak cuma Novi, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, Dhani mengungkapkan 17 ikan koi yang telah dirawat selama dua tahun lebih mati tak berdaya. Ini karena tak ada oksigen dan derasnya aliran air karena padamnya listrik.
"Kerugian saya hingga jutaan ini kalau dijumlahkan. Entahlah, saya kasihan juga lihat ikan-ikan itu," kata Dhani.
Novi dan Dhani hanya dua bukti nyata dari sekian banyak masyarakat yang mengalami kerugian akibat padamnya listrik. Tak bisa dibayangkan bagi usaha mikro kecil dan menengah yang memakai pendingin atau barang elektronik lainnya sebagai kunci utamanya dalam berdagang.
Belum lagi pabrik-pabrik yang menggunakan mesin berdaya listrik hingga startup yang harus stand by 24 jam dari sisi IT.
Beban Listrik Berlebih
PLN, melalui Direktur Pengadaan Strategis 2 Djoko Raharjo Abumanan, menjelaskan, penyebab utama padamnya listrik adalah beban yang berlebih di wilayah barat Pulau Jawa khususnya Jakarta, Bekasi, dan Banten.
"Beban itu yang terbesar ada di sekitar Bekasi, Jakarta, dan Banten," kata dia di Kantor PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
Selain itu, sistem transmisi kelistrikan Ungaran dan Pemalang 500 KV yang melayani Pulau Jawa mengalami gangguan. Ibarat listrik rumah tangga, bila beban konsumsi melonjak melebihi daya yang tersedia, maka akan otomatis padam.
"Nah kalau terjadi salurannya ini, listriknya itu terganggu, ini langsung kolaps sistem yang ada disebelahnya di beban ini satu kawatnya langsung turun tegangannya. Kalau dia turun, pembangkit-pembangkit di sisi barat langsung kolaps semua karena dia tidak seimbang," tegasnya.
Kondisi inilah yang kemarin siang, sekitar pukul 11.47 WIB, menandai dimulainya pemadaman hingga malam hari.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YC23kg
via IFTTT
No comments:
Post a Comment