Pages

Friday, August 9, 2019

Hilang Kesabaran, China Ancam Cathay Pacific, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China, yang tengah tantang oleh para demonstran di Hong Hong, akhirnya gerah dan mendesak maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways untuk melarang para staf yang terlibat dalam aksi unjuk rasa yang sudah terjadi berbulan-bulan itu.

CNBC International melaporkan, salah satu pilot maskapai penerbangan yang berbasis di Hong Kong ini juga sudah ditangkap pekan lalu.
Langkah pemerintah China ini menjadi salah satu tanda terkuat bahwa pemerintah China kehilangan kesabaran dengan demonstrasi yang sudah berbulan-bulan melanda bekas koloni Inggris.
Foto: Para demonstran anti-ekstradisi lari dari gas air mata saat bentokan dengan aparat keamanan di Hong Kong, Cina (21 Juli 2019). (REUTERS / Tyrone Siu)

Protes yang semakin keras merupakan tamparan keras bagi pemimpin China, Xi Jinping. Protes yang berlangsung sejak Juni ini merupakan tanggapan terhadap RUU Ekstradisi yang tengah ditangguhkan.


Otoritas penerbangan sipil China, Civil Aviation Administration of China (CAAC), seperti dikutip Bloomberg, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan peringatan risiko keselamatan penerbangan kepada Cathay yang berbasis di Hong Kong karena gagal mengambil tindakan yang sesuai.

Cathay juga diperintahkan untuk melarang semua karyawan yang mendukung atau bergabung dengan aksi unjuk rasa,

Tindakan Cathay, atau ketiadaannya dalam melarang karyawan "telah menyebabkan ancaman parah terhadap keselamatan penerbangan, menciptakan dampak sosial negatif dan meningkatkan risiko terbang dari Hong Kong ke China daratan," tulis CAAC dalam pernyataannya.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, didampingi para pebisnis, mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan-perusahaan di pusat keuangan Asia saat ini sangat khawatir tentang kejatuhan ekonomi dari aksi protes yang dimulai pada Juni dan menjadi semakin keras ini.
 
"Kami memiliki dua bulan perselisihan politik," katanya setelah bertemu dengan perwakilan bisnis dan pejabat senior, memperingatkan bahwa penurunan ekonomi "akan datang dengan sangat cepat."

"Beberapa orang menggambarkannya seperti tsunami ... pemulihan ekonomi akan memakan waktu lama," kata Lam, dilansir CNBC International.

Bagi Cathay, yang dikendalikan oleh keluarga Swire di Inggris, arahan pemerintah China ini memaksa mereka untuk memilih di antara dua pilihan, menghindari memicu kemarahan para karyawannya atau orang-orang Cina. Kemungkinan besar maskapai ini memilih menyelamatkan pasar mereka.

Bloomberg melaporkan, meskipun perusahaan penerbangan itu tidak mengungkapkan terjadi gangguan bisnis mereka di China daratan, penerbangan yang berasal dari sana dan Hong Kong sebetulnya menyumbang sekitar setengah dari pendapatan perusahaan.
Otoritas penerbangan sipil Tiongkok ini juga memerintahkan Cathay untuk menyerahkan informasi tentang semua anggota awak yang terbang ke China daratan untuk verifikasi dan otorisasi mulai Minggu besok.

China ancam demonstran Hong Kong.

[Gambas:Video CNBC]
(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YFp32w
via IFTTT

No comments:

Post a Comment