Dengan penangguhan ini Huawei juga bisa membeli komponen dan produk dari perusahaan AS selama 90 hari ke depan tanpa lisensi khusus.
"Perpanjangan selama 90 hari ini untuk memberikan waktu transisi yang cukup bagi pelanggan di seluruh AS beralih dari Huawei mengingat adanya ancaman keamanan nasional dan kebijakan luar negeri," ujar Departemen Perdagangan AS, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/8/2019).
New York Times melaporkan, penangguhan ini akan memberikan perusahaan telekomunikasi pedesaan di AS lebih banyak waktu untuk beralih dari Huawei. Selama ini perusahaan telekomunikasi ini banyak menggunakan peralatan dari Huawei karena lebih murah.
Selain memberikan perpanjangan penangguhan, AS juga memberikan tambahan hukum bagi Huawei, 40 lebih perusahaan milik Huawei dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist).
Artinya setelah masa penangguhan habis dan sanksi berlaku penuh, Huawei dan 40 lebih anak usahanya harus mendapat izin khusus dari pemerintah AS untuk membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS. Bisnis Huawei Group bisa terancam bila pasokan dari perusahaan AS tidak terpenuhi.
Foto: Pasangan menonton konten di smartphone dekat toko Huawei di Beijing. (AP Photo/Ng Han Guan)
|
Hal ini membuat Huawei meradang. Mereka menyebut kebijakan terbaru ini tidak adil dan bermotif politis dan tidak akan membantu AS menjadi pemimpin di bidang teknologi.
"Tindakan ini melanggar prinsip dasar persaingan pasar bebas. Mereka bukan kepentingan siapa pun, termasuk perusahaan AS," kata Huawei dalam pernyataan resminya.
Meski diperlakukan tidak adil, Huawei mengatakan keputusan tersebut "tidak akan berdampak besar" pada bisnis. Petinggi Huawei Liang Hua mengatakan "baik produksi maupun pengiriman tidak terganggu."
Pada Mei lalu, AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam. AS memberikan sanksi Huawei tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS. Namun sanksi ini ditangguhkan selama 90 hari dan jatuh tempo 19 Agustus 2019. Namun kini sanksi tersebut ditangguhkan kembali.
Sebelumnya, Trump sempat menyatakan Huawei bisa dimasukkan dalam kesepakatan damai dagang AS dengan China. Tetapi akhir pekan lalu, Trump membuat pernyataan baru dengan menyebut tidak bersedia untuk berbisnis dengan Huawei dengan alasan keamanan nasional.
Huawei sendiri sudah mengantisipasi jika sanksi AS berlaku penuh. AS sudah meluncurkan operating system (OS) yang bakal menggantikan Android bernama HongMeng atau HarmonyOS. Menggunakan chip buatan sendiri yang bernama Kirin untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan chip AS.
Simak video tentang penangguhan sanksi Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/30mG52f
via IFTTT
No comments:
Post a Comment