Hal itulah yang dicermati oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Berbicara di hadapan para ekonom INDEF, JK mengatakan bahwa kehadiran teknologi dan inovasi mampu menjaga persaingan antar negara.
"Penggabungan pemikiran, teknologi dan inovasi yang baik itu mengatasi masalah-masalah dewasa ini dan menjaga persaingan dengan negara lain. Kita ini sudah sangat tergantung teknologi," ucap JK dalam sambutan di ulang tahun ke-24 INDEF di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
JK menyebut ada 4 perusahaan yang sudah menjadi bagian tidak terpisah dalam kehidupan pribadi banyak orang di dunia termasuk Indonesia.
"Kita dikendalikan oleh Google. Punya pertanyaan, tinggal Google. Kita tergantung pada Microsoft, karena segala sistem mereka jalankan. Kita tergantung pada Amazon atau apapun e-commerce. Kita tergantung pada Facebook karena komunikasi pada anak dengan Facebook," kata JK.
Ketergantungan pada teknologi tersebut akhirnya terlihat manakala terjadi pemadaman listrik massal (blackout) pada hari Minggu (5/8/2019). Pemadaman listrik terjadi di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.
"Begitu listrik mati semua ribut. Karena kita tidak bisa hubungi keempat perusahaan tersebut. Karena itu kita terjajah terhadap perusahaan besar dunia ini. Dan itu terjajah bukan secara negatif, tapi positif," tambahnya.
Ke depannya, Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan inovasi. Sebab perusahaan di atas, menurut JK, sudah bergerak untuk mengembangkan teknologinya agar lebih besar lagi.
(hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2TcWmUC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment