Pages

Saturday, August 10, 2019

Nambah Lagi, Ini 5 Penantang Baru Grab dan Gojek di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Dominasi Gojek dan Grab dalam transportasi online di Indonesia mulai mendapat tantangan. Kali ini, ada 5 aplikator yang mencoba peruntungannya dalam bisnis transportasi online. Berikut ulasannya.

1. Bitcar

Nambah Lagi, Ini 5 Penantang Baru Grab & GojekFoto: Bitcar User

Bitcar adalah aplikasi transportasi online yang dikembangkan Bitcar Sdn Bhd dan sudah dapat diunduh di Android dan iOS.

Chief Operational Officer (COO) Bitcar Christiansen Wagey mengatakan untuk tahap awal, Bitcar hanya menjangkau kawasan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Bitcar sudah mempunyai 1.000 mitra yang akan bekerja sebagai pengemudi taksi online.

"Minggu pertama Agustus, sekarang kami lagi proses verifikasi data driver yang sudah mendaftar," kata Christiansen seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (6/8/2019).

Aplikasi ini rencananya juga akan diluncurkan pada akhir Agustus ini di Medan, Sumatera Utara dan Surabaya, Jawa Timur.

Lebih lanjut, Christiansen Wagey menjelaskan skema bagi hasilnya adalah 85% kepada mitra driver dan 15% kepada aplikator. Jam kerja disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang berlaku.

Sebagai bentuk promosi awal, Bitcar menerapkan skema rujukan (refferal). Akan ada keuntungan yang diterima driver atau penumpang jika mereka menyebarkan tautan untuk mengunduh aplikasi Bitcar.

Sementara penumpang yang mengunduh aplikasi dari tautan itu, akan mendapat komisi 1% dari tarif perjalanan.

Komisi tersebut akan diakumulasikan berdasarkan jumlah orang yang mengunduh Bitcar dari tautan. Komisi akan diberikan setiap bulan kepada pengguna melalui transfer bank.

2. Anterin

Nambah Lagi, Ini 5 Penantang Baru Grab & GojekFoto: Aplikasi Anterin

Meski terdengar asing, aplikasi Anterin ini sebenarnya sudah diluncurkan pada 2017 lalu.

Di Anterin, mitra driver bisa memilih sendiri pelanggannya. Bahkan mitra driver bisa menjadi langganan pengguna. Gojek dan Grab memiliki mitra driver untuk penggunanya secara acak.

Anterin tidak mengenakan skema berbagi keuntungan komisi (commision based) karena mitra dikenakan biaya berlangganan per minggu atau perbulan untuk bisa terdaftar di aplikasinya.

Sampai saat ini, pengemudi masih dibebaskan biaya langganan. Namun setelah masa promosi habis akan dikenakan sebesar Rp 300.000 per bulan untuk motor dan Rp 600.000 per bulan untuk mobil.

"Pengemudi dapat mengatur sendiri nilai minimum dan maksimum sesuai dengan regulasi (tarif bawah dan atas)," ujar Pendiri dan CEO Anterin, Imron Hamzah kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Anterin saat ini memiliki 200.000 driver. Dari jumlah itu, 90% merupakan motor dan 10% mobil serta 20.000 driver aktif dengan komposisi 95% motor dan 5% mobil. Manajemen mengklaim Anterin telah tersedia di Jabodetabek dan 22 kota lainnya.

Lanjut ke halaman berikutnya >>>

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2yOwNzU
via IFTTT

No comments:

Post a Comment