Pages

Monday, August 12, 2019

Wall Street Amblas, Bagaimana Arah IHSG Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin kemarin (12/8/2019) dengan koreksi 0,5% pada level 6.250. Awal pekan yang kurang ini sama dengan kinerja awal pekan lalu (5/8/) yang juga terkoreksi, bahkan ditutup minus 2,5%.

Untuk perdagangan Selasa ini (13/8), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Adapun rentang perdagangannya diperkirakan berada pada level 6.200 hingga 6.275.

Dari bursa Wall Street AS, tiga indeks utama mengalami pelemahan cukup tajam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) amblas 1,5%, S&P 500 anjlok 1,24%, dan Nasdaq Composite ambrol 1,2%.


Pelaku pasar di bursa New York cemas akan ketegangan di sejumlah wilayah. Di Hong Kong, gelombang aksi massa belum juga reda, bahkan kemarin Bandara Internasional Hong Kong membatalkan seluruh penerbangan dan baru dibuka hari ini pukul 06:00 waktu akibat diduduki massa.

Situasi di Timur Tengah juga masih panas, AS dan sekutunya telah menjalankan operasi pengamanan kapal yang melintas di Selat Hormuz, setelah sejumlah kapal mengalami penyerangan dan penyanderaan. Iran dituding menjadi dalang dari aksi-aksi tersebut.

Namun Iran tidak terima. Teheran menegaskan bahwa AS telah membuat suasana di Teluk menjadi seperti korek api yang siap menyala kapan saja.

"Wilayah ini menjadi sekotak korek api yang siap terbakar karena AS dan sekutunya membanjiri dengan senjata," tegas Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dalam wawancara dengan Al Jazeera, seperti dikutip dari Reuters.

Tidak hanya Iran, Irak juga keberatan dengan operasi pengamanan AS di wilayah tersebut. Baghdad menilai keamanan di Teluk bisa dilakukan oleh negara masing-masing, tidak perlu mengundang kekuatan dari luar.

"Negara-negara Teluk bisa bersama-sama menjamin keamanan pelayaran. Irak ingin meredakan tensi di wilayah ini melalui negosiasi yang tenang. Kehadiran angkatan bersenjata dari Barat justru dapat meningkatkan tensi," kata Menteri Luar Negeri Irak Mohammad Al Hakim melalui cuitan di Twitter.

Kemudian, investor juga mencemaskan perkembangan di Argentina. Presiden Mauricio Macri, yang kembali mencalonkan diri dalam Pemilu, sepertinya tidak akan terpilih kembali. Kandidat oposisi Alberto Fernandez meraih suara 47,1%. Unggul dari Macri yang meraih sekitar 32%.

Sepertinya rakyat Negeri Lionel Messi tidak suka dengan program pengetatan fiskal yang ditempuh Macri. Sejak tahun lalu, Argentina (atas saran Dana Moneter Internasional/IMF) melakukan reformasi fiskal dengan memangkas berbagai pos seperti subsidi agar bisa keluar dari jeratan krisis.

Perkembangan dari kondisi global tersebut membuat IHSG kemarin berbalik arah ke zona merah setelah dibuka meyakinkan dengan menguat sebesar 0,3%.

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal-sinyal akan kembali melemah hari ini, seiring terbentuknya pola lilin hitam (black candle) pada grafik candlestick.


Foto: yazid

IHSG juga terlihat mulai bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir atau garis moving average/MA5 (garis berwarna hijau).

Secara momentum, ruang pelemahannya masih terbuka karena belum memasuki wilayah jenuh jualnya, berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Z0MkLF
via IFTTT

No comments:

Post a Comment