Pages

Tuesday, September 24, 2019

Asing Sudah Kabur Rp 7 T, Pengusaha RI Angkat Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan mahasiswa menggelar aksi menolak pengesahan sejumlah RUU yang dianggap memuat pasal-pasal bermasalah alias kontroversi.

Aksi dipusatkan di gedung DPR/MPR RI sejak Senin-Selasa (23-24 September). Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar kompleks parlemen menjadi tersendat, jalan tol diblokir, pengamanan Ibu Kota pun diperketat.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik, Raden Pardede, mengajak semua pihak untuk mulai terbiasa dengan demokrasi dan menyatakan pendapat secara bebas. Akan tetapi, ia mengingatkan dampaknya terhadap investasi.


"Saya belum melihat dampaknya untuk jangka pendek, namun kalau demo ini berlangsung lama tentu bisa menciutkan minat investasi," kata Raden Pardede kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).

Menurutnya, semua pihak harus bisa mengaku salah secara gentlemen dan mengoreksi kesalahan, termasuk mendapat masukan dalam pembuatan RUU.

Wakil Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pelaku usaha melihat semua UU dan RUU saat ini terhadap stabilitas sosial politik Indonesia. Bisnis, lanjutnya, hanya bisa bergerak dan tumbuh dalam kondisi sosial-politik yang stabil.

Foto: Massa aksi mahasiswa & buruh mulai meninggalkan gedung istana negara, mereka berkumpul di titik temu yaitu Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Selasa (24/09/2019). Cnbcindonesia/Tri Susilo

"Walaupun demo adalah ekspresi demokrasi yang dihargai, demo di Indonesia punya track record yang buruk di mana massa kerap menjadi anarkis, merusak atau menciptakan kondisi yang tidak aman untuk melakukan kegiatan usaha," kata Shinta.

Ia meminta agar pemerintah, terutama DPR khususnya, agar lebih memperhatikan konsekuensi penetapan UU dan RUU tersebut terhadap kegiatan usaha dan daya saing Indonesia.

"Tidak hanya masalah anggaran untuk penetapan hukum tetapi harus ada kajian dan penjelasan tentang biaya compliance-nya bagi pelaku usaha dan efek ekonominya bagi iklim usaha Indonesia," kata Shinta.

Asing Sudah Kabur Rp 7 T, Pengusaha RI Angkat SuaraFoto: Massa aksi mahasiswa & buruh mulai meninggalkan gedung istana negara, mereka berkumpul di titik temu yaitu Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Selasa (24/09/2019). Cnbcindonesia/Tri Susilo

Ia menambahkan, Indonesia sedang dalam persaingan usaha ketat di level global, namun juga dihadapkan pada over-regulated. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah dan DPR lebih memperhatikan kondisi tersebut.


Sementara itu, Komisaris Dreamhub Coworking Space Syafi Djohan mengatakan demonstrasi merupakan bagian dari hak demokrasi warga negara. Ia juga berpendapat bahwa demonstrasi tersebut bisa berpengaruh pada kekhawatiran investor asing. Ia memandang, Presiden Joko Widodo perlu menemui perwakilan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi.

"Hal ini akan membantu untuk menemukan solusi dan menyelesaikan desakan mahasiswa mengenai RUU KUHP yang dilakukan beberapa hari terakhir," kata Syafi.

Sebagai perbandingan, aksi demonstrasi sejak Senin sudah membuat investor asing meninggalkan pasar saham Tanah Air sebanyak Rp 2,77 triliun dalam 5 hari perdagangan terakhir. Bahkan sebulan terakhir hingga Rabu ini (25/9/2019), asing sudah kabur Rp 7,10 triliun di semua pasar. Khusus pasar reguler, asing net sell Rp 6,72 triliun.

Dari demo hingga karhutla

[Gambas:Video CNBC]


(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2kWB690
via IFTTT

No comments:

Post a Comment