Pages

Monday, September 23, 2019

Bukan Cuma Thomas Cook, 14 Maskapai Ini Juga Bangkrut di 2019

Jakarta CNBC Indonesia - Senin (23/9/2019) kemarin merupakan hari yang kelam bagi perusahaan travel sekaligus maskapai penerbangan tua Thomas Cook. Karena hutang yang membelit perusahaan, manajemen memutuskan untuk menghentikan operasi perusahaan.

Alhasil 600 ribu penumpang yang tersebar di seluruh Eropa terlantar. Pemerintah Inggris pun melakukan repatriasi, guna mengembalikan kembali warga negaranya yang terdampar di seluruh Eropa, mengingat Thomas Cook adalah perusahaan asal negara tersebut.

Namun, Thomas Cook sebenarnya bukan maskapai pertama yang bangkrut di 2019. Ada 14 perusahaan maskapai lainnya. Berikut rangkuman CNBC Indonesia.


1. Germania (Jerman)

Maskapai penerbangan bertarif rendah ini telah mengajukan kebangkrutan pada Februari lalu dan membatalkan semua penerbangannya. Meskipun kurang dikenal di luar Jerman, namun maskapai ini bisa dibilang sangat besar di Jerman, mengoperasikan 30 pesawat.

Mengutip BBC News, pada saat kebangkrutan, perusahaan mengatakan bahwa penumpang yang telah memesan penerbangan sebagai bagian dari paket bisa menghubungi operator tur mereka untuk membuat jadwal terbang yang berbeda, tetapi penumpang yang memesan langsung tiket mereka tidak berhak untuk menerima penerbangan pengganti.

2. California Pacific (AS)

California Pacific Airlines, yang meluncurkan penerbangan pada 1 November tahun 2018 lalu dari Carlsbad, California ke San Jose, menghentikan layanan pada akhir Desember, dengan alasan kekurangan pilot nasional. Maskapai yang mengoperasikan pesawat Embraer SA E145 ini telah merencanakan untuk menyelesaikan pelatihan pilot tambahan pada bulan Januari dan melanjutkan layanan.

Maskapai yang memiliki hampir 90 karyawan ini membuat semua staf-nya cuti pada 18 Januari "tanpa tanggal kembali bekerja yang pasti". Demikian disampaikan juru bicara perusahaan Ryan Di Vita dalam email kepada Bloomberg awal Februari lalu.


BERSAMBUNG KE HAL 2 >>>>

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mDa0nL
via IFTTT

No comments:

Post a Comment