Pages

Tuesday, September 3, 2019

Negosiasi AS-China Sulit Tercapai, Bursa Singapura Terkoreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka terkoreksi pada perdagangan hari ini (4/9/2019) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi dengan China akan lebih susah untuk dicapai.

Indeks Straits Times dibuka melemah 0,18% ke level 3.085,03 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 12 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 12 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Tiga sumber menginfokan kepada CNBC International bahwa Trump diketahui berniat untuk menggandakan bea masuk yang diberikan kepada produk asal China setelah dia mengetahui bahwa Tiongkok melakukan akan aksi retaliasi dengan membebani tarif tambahan atas produk AS senilai US$ 75 miliar.

Akan tetapi, niat tersebut dibatalkan setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer memperingatkan Trump bahwa tindakan tersebut dapat berdampak pada pasar saham dan perekonomian global.

Trump kemudian mengatakan dia bisa mengambil tindakan lebih ekstrem untuk menindak praktik perdagangan Negeri Tiongkok jika dia berhasil memenangkan pemilihan ulang tahun depan, jika hingga detik tersebut kesepakatan dagang belum tercapai, dilansir CNBC International.

".. Lalu, pikirkan apa yang terjadi pada China ketika saya menang. Kesepakatan akan 'LEBIH SULIT!' Sementara itu, rantai pasokan China akan hancur, dan bisnis, pekerjaan, dan uang akan hilang!" cuit Trump.

Dari internal, setelah kemarin data PMI bulan Agustus versi pemerintah Negeri Singa menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dari bulan sebelumnya, kali ini data PMI versi Markit mencatatkan hasil yang mengecewakan.

Pasalnya, aktifitas bisnis terkontraksi di mana PMI bulan Agustus tercatat hanya sebesar 48,7 poin, dari bulan Juli yang sebesar 51 poin. Untuk diketahui angka PMI di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau memburuknya aktivitas bisnis. Sementara di atas 50 menunjukkan peningkatan aktivitas atau ekspansi.

Nilai PMI Agustus Singapura tertekan dipengaruhi melemahnya permintaan baik dari pasar domestik dan luar negeri. Ini mengakibatkan perusahaan mengurangi produksi barang pada tingkat yang paling rendah dalam mtujuh tahun terakhir, dilansir IHS Markit.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi lainnya dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2PHeOqx
via IFTTT

No comments:

Post a Comment