Pages

Monday, September 2, 2019

Sunarso Jadi BRI 1, Hingga Kapal Api dan Teh Sostro Mau IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik ditutup dengan pelemahan 0,6% ke posisi 6.290,55 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (2/9/2019).

Performa Indeks Harga Saham Gabungan senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan melemah: indeks Nikkei jatuh 0,41%, indeks Hang Seng melemah 0,38%, dan indeks Straits Times turun 0,86%. Sementara itu, indeks Shanghai menguat 1,31% dan indeks Kospi menguat 0,07%.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan hari ini, Selasa (3/9/2019).

1. Sah! Sunarso Resmi Jadi Dirut Bank BRI
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang digelar Senin 2 September ini resmi menunjuk Sunarso sebagai Direktur Utama Bank BRI menggantikan posisi Suprajarto yang sebelumnya ditunjuk menjadi Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) tapi mengundurkan diri.

RUPSLB ini digelar di kantor pusat BRI, Jakarta, sejak pukul 15.00 WIB dengan agenda di antaranya evaluasi kinerja semester I-2019 dan perubahan susunan pengurus (komisaris dan direksi).

Gelaran RUPSLB ini juga menjadi rentetan RUPSLB empat BUMN yang sudah digelar sejak 28 Agustus lalu yang dimulai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), disusul berikutnya Bank BTN pada 29 Agustus dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada Jumat lalu 30 Agustus.

2. Itagaki Jadi Bos Baru Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) hari ini mengumumkan penggantian Direktur Utama setelah tuntasnya penggabungan operasional dengan eks-Bank Nusantara Parahyangan (BNP).

Pemegang saham memilih Yasushi Itagaki (Yaz) yang akan diangkat sebagai Direktur Utama Bank Danamon menggantikan Sng Seow Wah yang segera pensiun. Pergantian ini akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada tanggal 1 Oktober 2019.

Itagaki adalah bankir yang berpengalaman lebih dari tiga dekade dalam perbankan korporasi dan perbankan investasi (corporate and investment banking). Selama di MUFG, beliau telah merancang dan membuat strategi jaringan perbankan komersial di ASEAN.

3.Mandiri Ogah Akuisisi Bank Dalam Negeri, Kenapa?
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih melanjutkan rencananya untuk mencaplok bank di luar negeri, yakni Kamboja dan Laos bahkan Filipina dan Viietnam. Memilih bank di negara tetangga untuk diakuisisi lantaran valuasi bank-bank di dalam negeri sangat mahal.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengeluhkan bank dalam negeri dengan kondisi saat ini nilai price to book value-nya bisa di atas 3 kali. Padahal Mandiri mengincar bank dengan valuasi yang lebih murah.

"Di dalam negeri kalau valuasi masih tinggi-tinggi ya. Kan kita expect kan valuasi bisa menyesuaikan, karena valuasi tinggi jadi kita belum. Ya kalo kita ekspektasi dengan kondisi sekarang kan 1,4x-1,5x book value-nya," kata Kartika di Komplek Bank Indonesia, Senin (2/9/2019).

Namun demikian, hingga saat ini diakui oleh Direktur Utama yang akrab disapa Tiko ini bahwa belum ada bank di luar yang sesuai dengan kriterianya. "Belum ada, nanti kita sambil jalan sambil liat-liat," imbuh dia.

4. Ada Kapal Api & Teh Botol Sosro Siap IPO
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi sebanyak 18 calon perusahaan tercatat (emiten) baru hingga awal September ini yang akan melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Calon perusahaan baru yang akan melantai di BEI tersebut rata-tata menggunakan tahun buku Desember 2019, yang sudah lewat periode tenggat 6 bulan, sehingga digunakan periode laporan keuangan triwulan pertama 2019.

"Di pipeline ada 18 [calon emiten] yang sudah menyampaikan dokumen, sedang dalam proses," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Bursa Efek Indonesia, Senin (2/9/2019).

5.Breadtalk Akuisisi Food Court Milik Lippo Rp 821 M
Perusahaan produsen food and beverage (F&B) BreadTalk Group Ltd yang tercatat di Bursa Singapura bakal mengakuisisi 1,48 juta saham atau setara dengan 100% saham dari operator food court Singapura, Food Junction Manajemen Pte. Ltd. (FJM) yang terafiliasi dengan Lippo Group.

Nilai akuisisi ini mencapai S$ 80 juta atau setara dengan Rp 820,72 miliar (asumsi kurs Rp 10.259/S$).

Berdasarkan informasi yang dirilis BreadTalk di laman Bursa Efek Singapura (SGX) di mana sahamnya tercatat dengan kode (BTG), untuk mengakuisisi perusahaan ini, BreadTalk akan menggunakan dana dari 40% dari kas internal perusahaan dan 60% sisanya dari pinjaman.

Kedua perusahaan diketahui telah menandatangani perjanjian jual belu (sales and purchase agreement/SPA) beberapa waktu lalu. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2NLAhff
via IFTTT

No comments:

Post a Comment