Pages

Monday, October 7, 2019

China-AS Belum Beri Sinyal Damai, IHSG Berpotensi Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu berbuat banyak dengan kehilangan 60 poin atau 1% ke level 6.000,58 pada perdagangan awal pekan, Senin (7/10/2019).

Untuk perdagangan hari ini Selasa (8/10/2019),Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG masih akan kembali tertekan. Rentang perdagangannya diperkirakan akan menguji level 5.925 hingga 6.025.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama masih tertekan karena perang dagang. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,36%, S&P 500 minus 0,45%, dan Nasdaq Composite tenggelam 0,33%.

Laporan dari CNBC International menyatakan bahwa pejabat Tiongkok semakin enggan menyetujui kesepakatan perdagangan secara keseluruhan seperti yang dinginkan Presiden Donald Trump.

Wakil Perdana Menteri Liu He, yang akan memimpin negosiasi untuk China, mengatakan kepada para pejabat tinggi bahwa tawarannya kepada AS tidak akan mencakup komitmen untuk mereformasi kebijakan industri Cina atau subsidi pemerintah, seperti dikutip dari Bloomberg (6/10/2019).

Dari dalam negeri, investor asing yang sempat mencatatkan jual bersih (net sell) berbalik menjadi net buy sebesar Rp 57,09 miliar di pasar reguler. Hal ini membuat asing sudah dua hari berturut-turut catatkan net buy meski dengan angka yang belum meyakinkan.

Secara teknikal, tekanan pada IHSG diperkirakan masih akan berlanjut, seiring terbentuknya pola bearish harami yang memberikan sinyal akan pelemahan. Selain itu, IHSG kembali bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari terakhir (moving average/MA5), sehingga kecenderungan turun potensinya lebih besar.

Ada potensi IHSG akan turun menguji level support pada 6.950. Faktor global seperti pelemahan Wall Street dapat berdampak pada bursa saham dalam negeri, mengingat ketidakpastian yang meningkat jelang pertemuan tingkat tinggi AS-China pada akhir pekan.

Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/327S1pi
via IFTTT

No comments:

Post a Comment