Pages

Saturday, October 5, 2019

Data Pekerjaan AS Bikin Wall Street Hijau, Bagaimana Esok?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street AS ditutup melesat pada Jumat lalu (4/10/2019) seiring dengan lonjakan data pekerjaan AS terbaru menyentuh level terbaik dalam 50 tahun terakhir, sehingga memberi persepsi kepada pelaku pasar modal.

Data perdagangan mencatat, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 372 poin, atau 1,4% dan ditutup di level 26.573,75. Lalu S&P 500 juga melesat 1,4% menjadi 2,952,01. Nasdaq Composite juga naik 1,4% dan ditutup di level 7.982,47.

Namun, dalam sepekan terakhir, DJIA dan S&P 500 mencatat penurunan ketiga beruntun. Sementara indeks Nasdaq naik sekitar 0,5% dalam sepekan.


Biro Statistik Ketenagakerjaan AS pada Jumat lalu melaporkan bahwa ada 136.000 slip gaji baru pada September, atau sedikit di bawah polling Dow Jones yang mengekspektasikan ada tambahan 145.000 slip gaji baru.

Angka pengangguran juga mampu anjlok ke posisi terendahnya dalam 50 tahun, menjadi 3,5%, tetapi pertumbuhan besaran gaji di AS bulan lalu tumbuh dengan laju yang melemah. Akibatnya, imbal hasil (yield) SUN AS tenor 10 tahun menguat ke 1,55%, sebelum terkoreksi lagi ke 1,53%.

"Kelihatannya ini seperti Goldilocks bagi saya, Iii masih memberikan ruang bagi The Federal Reserve untuk memangkas suku bunga. Ini benar-benar sentimen yang tak terlalu panas dan tak terlalu dingin bagi pasar," tutur Steve Grasso, Direktur Penjualan Stuart Frankel, dalam program "Squawk Box" CNBC International, dikutip Minggu (6/10/2019).


Goldilocks adalah istilah ekonomi di AS yang mencerminkan kondisi yang "pas", tidak terlalu dingin (moderat) dan tidak terlalu panas alias overheating.

Bank sentral AS diekspektasikan akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan akhir Oktober ini. Piranti FedWatch milik CME Group mencatat pertaruhan akan pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis-poin berada di level 79%.

Pertaruhan akan pemangkasan suku bunga acuan tersebut semakin meningkat setelah kemarin AS merilis data Purchasing Manager Index (PMI) sektor jasa yang cenderung mengecewakan. Tidak heran, pelaku pasar AS menanti pidato pejabat The Fed Jumat sore, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell dan Presiden Fed Boston Eric Rosengren.

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2pKe5Io
via IFTTT

No comments:

Post a Comment