Pages

Monday, October 21, 2019

Erick Thohir dan Wishnutama Jadi Menteri, Emiten Ini Mau IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pertama di pekan ini, Senin kemarin (21/10/2019), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan kemarin, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 0,26% ke level 6.207,89. Per akhir sesi satu, apresiasi IHSG adalah sebesar 0,12% ke level 6.199,51. Per akhir sesi dua, IHSG menguat 0,11% ke level 6.198,99.

Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,25%, indeks Shanghai menguat 0,05%, indeks Hang Seng terapresiasi 0,02%, indeks Straits Times terkerek 0,95%, dan indeks Kospi bertambah 0,2%.


Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan kemarin yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (22/10).

1. Erick Thohir Jadi Menteri, Saham ABBA Cuan & MARI Amblas
Selama 5 hari beruntun harga saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) selalu finis di zona hijau dengan total kenaikan hampir mencapai 40%, mengacu data perdagangan BEI.

Penguatan saham perusahaan didongkrak oleh sentimen bahwa sang pemilik, Erick Thohir, masuk dalam jajaran kabinet jilid 2 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Informasi ini semakin jelas tatkala Erick terlihat diundang ke Istana Negara pada Senin pagi kemarin (21/10/2019) menggunakan kemeja putih, khas kabinet Jokowi.


2. Mau IPO, Dana Brata Bayar Utang Rp 274 M Pakai Saham
PT Dana Brata Luhur Tbk, perusahaan konsultan infrastruktur bakal menjadi calon penghuni bursa yang baru. Perseroan akan menawarkan 35 juta saham kepada publik dalam proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Dalam prospektus penawaran saham perseroan Senin kemarin (21/10/19), ditunjukkan bahwa perseroan juga akan menukar utang dengan saham dengan mengeksekusi surat pinjaman konvertibel (mandatory convertible loan) senilai Rp 274 miliar.

3. Wishnutama Jadi Menteri, Apa Kabar IPO NET TV?
Pelaku pasar kembali menyoroti Net TV setelah pendiri sekaligus mantan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi (NET TV), Wishnutama Kusubandio, masuk menjadi menteri Kabinet Kerja jilid II yang akan membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Sebelum Wishnutama hadir siang tadi, tokoh-tokoh yang sudah lebih dahulu ada antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, eks CEO Gojek Nadiem Makarim, dan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.

4. Q3 NIKL Bisa Cetak Laba, Tapi kok Pendapatan Stagnan?
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) hingga akhir September 2019 mampu mengantongi keuntungan sebesar US$ 1,84 juta atau setara Rp 26,13 miliar (asumsi kurs Rp 14.200/US$).

Ini merupakan capaian yang sangat baik karena pada periode yang sama tahun sebelumnya, NIKL membukukan rapor merah dengan menorehkan rugi bersih mencapai US$ 3,2 juta atau setara Rp 45,5 miliar.

5. Butuh Tambahan Modal Kredit, BTPN Terbitkan Obligasi Rp 5 T
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berencana menerbitkan obligasi senilai total Rp 5 triliun dalam 2 tahun ke depan dengan tujuan penggunaan dana untuk ekspansi kredit, yang akan dilakukan melalui program penerbitan obligasi berkelanjutan IV.

Dalam penerbitan obligasi berkelanjutan IV/tahap I/2019, perseroan akan menerbitkan sejumlah Rp 1 triliun yang penawaran awalnya mulai dilakukan hari ini (21/10/19) hingga 4 November. Hal itu tertuang dalam prospektus yang disampaikan perseroan di situs Bursa Efek Indonesia hari ini, yang belum memunculkan besaran kupon yang ditawarkan kepada calon investor.

6. Waspada! Meroket 47%, BEI Awasi Saham INTD
Harga saham yang bergerak di bisnis alat perfileman PT Inter Delta Tbk (INTD) menguat hingga 47% dalam sebulan terakhir. Penguatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) ini mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau khusus saham INTD.

"Terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham INTD di luar kebiasaan. Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal," tulis manajemen BEI, diwakili Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan PH Kadiv Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Mulyana, Senin kemarin (21/10/2019).

7. Jokowi Teken PP Suntikan ke Bio Farma, Saham INAF & KAEF Liar
Saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) tiba-tiba melonjak pada perdagangan saham Senin kemarin (21/10/2019). Bahkan saham INAF sudah melejit 3,24% setelah pekan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Pemerintah soal suntikan modal negara ke PT Bio Farma (Persero), holding BUMN Farmasi.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 10.18 WIB Senin kemarin, mencatat saham INAF naik 3,24% di level Rp 1.115/saham dengan nilai transaksi Rp 683,96 juta dan volume perdagangan 599.100 saham.

Saham INAF masih amblas secara year to date (tahun berjalan) 83%.

8. Listing Perdana, Saham Emiten Iklan Digital Ini Melesat 15%
Melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham perusahaan rintisan penyedia layanan iklan digital, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) ditransaksikan menguat 14,78% ke level Rp 264/saham pada perdagangan Senin (21/10/2019).

Saat ini nilai kapitalisasi pasar Digital Mediatama di BEI mencapai Rp 2,05 triliun.

Perusahaan dengan kode perdagangan DMMX ini melepas sebanyak 2,69 miliar saham atau setara 35% saham dengan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada kisaran Rp 230/saham. Dengan aksi korporasi ini, Digital Mediatama meraup dana segar sekitar Rp 618 miliar.

9. Bentjok Mundur, Saham MYRX kok Melesat?
Harga saham PT Hanson International Tbk (MYRX) pada perdagangan pagi, Senin (21/10/2019) melesat setelah Komisaris Utama perusahaan Benny Tjokrosaputro mengundurkan diri.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham MYRX naik 6,59% ke level Rp 97/saham. Volume perdagangan saham tercatat sebanyak 243,80 juta saham senilai Rp 23,20 miliar.

Pendiri Hanson International yaitu Benny Tjokrosaputro, atau yang biasa dipanggil dengan Bentjok, melepaskan jabatannya sebagai komisaris utama salah satu perusahaan yang sudah lekat dengan namanya sebagai pelaku pasar modal tersebut.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Mzu1WN
via IFTTT

No comments:

Post a Comment