Pages

Sunday, October 6, 2019

Menanti Dialog Dagang AS-China, Straits Times Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang perdagangan pekan lalu, bursa saham acuan Singapura terkoreksi 1,51% seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar atas ancaman resesi yang berpotensi menghampiri Negeri Paman Sam.

Kemudian, pada perdagangan hari ini (7/10/2019), indeks Straits Times terlihat mencoba untuk pulih, di mana pada sesi pembukaan tercatat menguat 0,14% ke level 3.082,66 indeks poin.

Data pasar menunjukkan dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 18 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 5 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.


Penguatan yang dicatatkan bursa saham utama Negeri Singa didorong oleh harapan bahwa dua kekuatan ekonomi terbesar, yakni AS dan China, akan dapat menunjukkan indikasi rujuk dalam pertemuan lanjutan yang akan dilaksanakan pada 10-11 Oktober mendatang.

Hasil diskusi pada dialog dagang minggu ini "kemungkinan akan menjadi sangat penting dalam menentukan apakah kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan dagang sementara yang dapat menunda kenaikan tarif lebih lanjut," tulis para analis dari Group Eurasia dalam sebuah catatan, dikutip dari CNBC International.

Catatan yang sama juga memproyeksi bahwa terdapat 40% peluang untuk kesepakatan sementara, dan 60% kemungkinan bahwa Presiden AS Donald Trump setidaknya akan menunda kenaikan tarif tambahan.

"Kesepakatan sementara, minimal akan mencakup perjanjian oleh Trump untuk menunda kenaikan bea masuk lebih lanjut dan menyetujui bagian dari lisensi yang tertunda untuk pemasok AS ke Huawei dengan imbalan China akan meningkatkan pembelian produk pertanian AS," tambah analis Grup Eurasia

Meskipun demikian, melansir pemberitaan Bloomberg, pihak China dikatakan mulai ragu untuk menyetujui kesepakatan dagang yang menyeluruh dengan Negeri Paman Sam.

Wakil Perdana Menteri Negeri Tiongkok, Liu He, mengatakan bahwa komitmen yang ditawarkan Beijing tidak termasuk reformasi kebijakan industri atau subsidi pemerintah. Padahal, dua komitmen tersebut merupakan tuntutan utama yang diminta oleh pihak Washington.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data cadangan devisa Singapura bulan September pada pukul 16:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/31TDayN
via IFTTT

No comments:

Post a Comment