Pages

Friday, October 11, 2019

Tak Cuma Bank, Tsunami PHK Juga Hajar Otomotif dan Start Up!

Jakarta, CNBC Indonesia- Kabar seputar tsunami PHK tak cuma melanda sektor perbankan dunia, pekan ini pemberitaan juga diramaikan oleh sejumlah perusahaan global ternama lainnya yang mengumumkan rencana pemangkasan pegawai mereka.

Sejumlah perusahaan dari berbagai negara mengambil langkah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya guna melakukan efisiensi. Hal itu disebabkan karena melemahnya ekonomi dan ketidakpastian global.

Perusahan-perusahaan itu bukan hanya perbankan, tapi juga terjadi pada perusahaan otomotif, komputer hingga perusahaan perintis atau start up.


CNBC Indonesia telah merangkum perusahaan-perusahaan non bank yang melakukan PHK pada 2019 dan pada akhir 2018.

HP
Awal Oktober 2019, HP mengumumkan rencana memangkas lebih dari 10% karyawannya di seluruh dunia. Sekitar 9.000 karyawan akan dirumahkan dalam tiga tahun ke depan, dari total karyawannya di seluruh dunia yang mencapai 55.000 orang.

Merampingkan operasi dan memangkas biaya operasional menjadi alasan HP. "Kami mengambil langkah tegas untuk memasuki era selanjutnya," ujar calon CEO HP, Enrique Lores, yang akan menjabat November nanti, seperti dilansir dari AFP.

Ke depan, HP akan fokus pada strategi seperti menjual printer dengan harga kompetitif. Penjualan tinta printer juga akan digenjot perusahaan.

HP merupakan perusahaan komputer dan printer. Perusahaan ini berbasis di Amerika Serikat. PHK akan dilakukan hingga 2022.

Uber
Uber melakukan pemangkasan pada 435 karyawannya pada September 2019 atau sekitar 8% dari total pekerja perusahaan itu. PHK dilakukan pada 170 orang dari tim produksi dan 265 orang dari tim teknisi.

Sekitar 85% pekerja yang di PHK berada di AS. Sedangkan 10% lainnya di Asia Pasifik dan 5% lain di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

"Kita berharap langkah ini bisa me-reset dan meningkatkan kerja kita hari ini," kata Juru Bicara Uber, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch.

Sebelumnya pada Juli, Uber merumahkan 400 orang dari tim marketing. Ini membuat Uber resmi merumahkan 835 karyawannya selama 2019.

Di Q2 2019, Uber kehilangan US$ 5 miliar. Meski demikian, Uber tetap berupaya memperkuat bisnis dengan investasi US$ 200 juta.

Tak Cuma Bank, Tsunami PHK Juga Hajar Otomotif & Start Up!Foto: Demo pengemudi Uber di Amerika, Rabu (8/52019) (REUTERS/Kate Munsch)

LG Display
LG Display Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan, mengumumkan rencana PHK karyawan pada 17 September 2019. Namun sayangnya perusahaan ini tidak memaparkan dengan pasti berapa banyak karyawan yang akan dirumahkan.

Menurut Juru Bicara LG Display Jean Lee, pihaknya tengah membuat rencana darurat. "Rencana ini untuk meningkatkan efisiensi di produksi panel sebagaimana pengeluaran lainnya," katanya dikutip dari CNBC International.

Saat ini, LG Display mengatakan membuka PHK secara sukarela, khususnya bagi karyawannya di Korsel yang sudah bekerja lima tahun atau lebih. Secara global, LG memiliki 59.000 pekerja, termasuk di China.

Ford
Ford Motor Co dikabarkan akan melakukan PHK pada 12.000 karyawan dan menutup sejumlah pabrik. Rugi akibat melambatnya penjualan menjadi penyebab.

Sekitar 2.300 karyawan berasal dari AS. Selain memangkas pekerja, Ford juga memotong 10% gaji karyawan secara global.

Di Brasil misalnya dengan rekan barunya CAOA, Ford berencana melakukan efisiensi besar-besaran pada perusahaan. Bahkan bakal ada 1.300 karyawan yang di PHK. Perusahaan hanya akan mempertahankan 800 karyawan.

"Tujuannya untuk membuat perusahaan meraih profit dan produktif," kata pendiri CAOA sebagaimana dikutip CNBC International September lalu.

Halaman Selanjutnya: Huawei, Nissan, dan General Motor Tak Luput dari Tsunami PHK!

[Gambas:Video CNBC]

(gus)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OHfXMu
via IFTTT

No comments:

Post a Comment