Pages

Saturday, November 9, 2019

Catat! Penawaran Saham Saudi Aramco Mulai 17 November

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak terbesar, Saudi Aramco mengumumkan masa penawaran umum saham perdana akan dimulai pada 17 November. Sedangkan harga final per saham final ditentukan pada 5 Desember.

Setelah bertahun-tahun menunda, perusahaan milik negara ini akan menjual sejumlah saham yang tidak ditentukan di bursa saham Riyadh. Hal ini diharapkan menjadi IPO terbesar dalam sejarah.

Investor ritel di Arab Saudi tampaknya melihat prospek ini memiliki perusahaan paling menguntungkan di dunia, sebab dipandang sebagai permata mahkota kerajaan.


Dalam prospektus setebal 658 halaman yang dirilis, Aramco mengatakan akan menjual sebagian sahamnya kepada investor institusional, termasuk perusahaan asing, serta kepada orang Saudi perorangan dan warga negara Teluk lainnya.

Perusahaan mengatakan untuk menjual hingga 0,5 persen saham kepada investor individu, beriringan dengan keputusan persentase yang lebih besar untuk calon investor besar.

"Persentase yang ditargetkan dari Saham Penawaran yang dapat dialokasikan untuk investor individu akan hingga 0,5 persen dari saham," ujar perwakilan Aramco dalam prospektus.


Aramco mengatakan akan menentukan persentase yang akan dijual kepada investor institusional setelah berkonsultasi dengan penasihat keuangan dan koordinator global yang terdiri dari bank-bank internasional utama.

Meskipun ukuran IPO belum diungkapkan, diharapkan untuk menjadi yang terbesar dengan mengumpulkan lebih dari US$ 30 miliar.

Prospektus mengatakan, periode penawaran akan dimulai pada hari Minggu, 17 November, berakhir pada 28 November untuk investor individu dan pada 4 Desember untuk investor institusi.

"Perdagangan saham diharapkan akan dimulai setelah semua persyaratan dan prosedur hukum yang relevan telah selesai," kata perusahaan, tanpa menetapkan tanggal tertentu.

Aramco adalah perusahaan paling menguntungkan di dunia dan tahun lalu membukukan laba bersih US$ 111,1 miliar.


Dalam sembilan bulan pertama 2018, laba bersih Aramco turun 18 persen menjadi US$ 68,2 miliar. Pada akhir 2018, cadangan Saudi di bidang yang dioperasikan perusahaan terdiri dari 336,2 miliar barel setara minyak, termasuk 261,5 miliar barel minyak mentah dan kondensat, 36,1 miliar barel NGL dan 233,8 triliun kaki kubik standar gas alam.

Arab Saudi sendiri memiliki cadangan minyak besar lebih dari 260 miliar barel. Kerajaan ini adalah salah satu penghasil dan pengekspor minyak bumi terbesar di dunia, dan memiliki sekitar 18% dari cadangan minyak bumi di dunia. Sektor minyak dan gas terdiri dari setengah produk domestik bruto negara dan sekitar 70% dari pendapatan ekspor Arab Saudi.

(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2CG312t
via IFTTT

No comments:

Post a Comment