Pages

Sunday, November 10, 2019

Ekonomi Lesu dan Penampakan Toko Elektronik yang Sepi

Jakarta, CNBC Indonesia - Barang-barang elektronik hanya menjadi pajangan di toko. Aktivitas jual-beli terpantau lengang atau sepi pembeli di tempat perbelanjaan Jakarta.

Sejumlah pedagang merasakan lengangnya kunjungan sejak tiga bulan terakhir. CNBC Indonesia pekan lalu menyambangi Pusat Grosir Cililitan (PGC), toko-toko elektronik di Pasar Kramat Jati, hingga Plaza di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.


Sebagian besar pegawai toko gawai yang beradai di lantai 3 PGC hanya terlihat duduk menyaksikan layar gawai lantaran tak ada pengunjung yang mesti dilayani.

Lorong-lorong kecil yang menjadi jalan di antara deretan toko tak menampakan lalu lalang yang berarti, apalagi pelanggan yang berdesakan. Deretan bangku yang disediakan untuk pengunjung masih tertata rapi di depan etalase toko.

"Ini sepi. Pengunjung sekarang turun hampir 50 persen," kata Mia, pemilik toko HP Store kepada CNBC Indonesia, pekan lalu (6/11/2019).

Faris, promotor merek gawai yang bertugas di toko Asia Cellular mengaku hal ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Tingkat kunjungan mulai naik saat akhir pekan. Namun, itu bukan sepenuhnya kabar menggembirakan.

"Pengunjung yang mampir saat akhir pekan juga hanya tanya-tanya, belum tentu membeli," ujar Faris.

Pedagang elektronik di kawasan Kramat Jati yang menjadi lokasi pasar tradisional dan ritel modern juga mengalami nasib serupa. Lalu-lalang orang di sana hanya menjadi tontonan Dedy, penjual produk elektronik di toko Kusuma Jaya.

Seorang pelanggan masuk ke tokonya sebelum kami berbincang dengan Dedi. Tatapi, kurang dari satu menit, calon pembeli itu beranjak keluar tanpa membeli apapun. Pelanggan semacam ini cukup jamak dihadapi Dedi.

"Penjualan mulai turun setelah bulan Juni mendekati memasuki sekolah, setelah itu pengunjung yang datang turun," kata Dedy yang menjual produk elektronik mulai dari AC, TV dan kulkas.

Pengelola ritel elektronik modern yang enggan namanya disebutkan mengalami nasib yang kurang lebih sama. Kalau pun ramai di akhir pekan, pelanggan sekadar melintas untuk 'cuci mata' melihat produk-produk elektronik yang dipajang.


Lesunya aktivitas perekonomian seperti pedagang elektronik di pasar, bersamaan dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2019 yang hanya mampu bergerak di angka 5,02% atau dalam tren melambat.

Vice President Corporate Affair PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Kang Hyun Lee termasuk mengakui kondisi ekonomi Indonesia di mata pengusaha memang sedang sulit, bahkan ia menggunakan istilah 'menderita' saat menjual produk elektronik saat ini di pasar domestik.

"Kondisi ekonomi Indonesia belakangan selama 3 tahun walaupun di atas 5% tumbuh, dari industri merasa tak begitu happy, karena daya beli cenderung turun, ini mungkin ada efek dari internasional. Di Indonesia sangat menderita untuk menjual lokal market," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/11/2019).

Pihak pengelola PGC, Ian Wisan mengatakan lengangnya pusat perbelanjaan adalah konsekuensi dari perubahan gaya berbelanja masyarakat dari fisik menuju online. Ia tak sependapat jika dikaitkan dengan ekonomi yang sedang melambat.

"Ekonomi tidak lesu, jadi shifting saja, orang biasa belanja ke mal, sekarang ke online. Pertumbuhan ekonomi 5,02 persen, hampir samalah [dengan periode sebelumnya], jadi switching saja," kata Ian kepada CNBC Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/32A9B4W
via IFTTT

1 comment:

  1. Tolong kalian semua harus membaca apa yang saya katakan. . . .

    Biarkan saya perkenalkan dulu diri saya, Nama saya Adhityas Kripsiani, saya berasal dari kota Bandung, saya bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Yogyakarta.
    Harapan saya dan impian tertinggi saya adalah ingin memiliki bisnis atau toko sendiri, tetapi jika Anda hanya mengandalkan gaji Anda, mungkin butuh waktu yang sangat lama di mana biaya sewa dan anak-anak yang telah terakumulasi hanya akan lebih sulit dan lebih lama mimpi itu tidak akan terwujud
    Saya mencoba "buka internet dan saya melihat tulisan orang-orang sukses yang dibantu oleh seorang klerus dari sana saya mencoba untuk menghubunginya, pada awalnya saya terus mengirim sms sampai saya mendapat balasan dari perusahaan yang merupakan awal kesuksesan saya. Jika Anda mau untuk mendapatkan cara mudah menuju SOLUSI MUDAH, CEPAT MEMBAYAR HUTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI LAINNYA, TANPA KEBUTUHAN RITUAL, CEPAT CEPAT. Saya mencoba menghubungi Perusahaan Pinjaman Rebacca Alma dengan kompensasi yang sama untuk impian saya dan membayar hutang, terima kasih Tuhan kepada Tuhan yang maha kuasa melalui bantuannya. Saya sekarang membuka bisnis distribusi di Bandung. Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Erlina Tuty Sartika untuk merujuk saya ke perusahaan pinjaman tempat saya mencapai impian saya sekarang.
    Hubungi ibu yang baik REBACCA ALMA LOAN COMPANY melalui emailnya: rebaccaalmaloancompany@gmail.com Untuk penjelasan lebih rinci, silakan. Anda juga dapat menghubunginya melalui Whatsapp 14052595662

    Anda mungkin ingin mengajukan pertanyaan, hubungi saya melalui email saya adhityaskripsiani@gmail.com. Anda juga dapat menghubungi wanita yang merujuk saya ke perusahaan pinjaman yang sah ini. Erlina Tuty Sartika email: erlinatutysartika15@gmail.com

    Anda tidak perlu ragu atau dibodohi dan dikejar-kejar oleh hutang lagi, sekarang saya berbagi pengalaman yang saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin ...

    ReplyDelete