Pages

Monday, November 4, 2019

Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi RI Q3, IHSG Masih Bisa Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi karena tekanan jual investor lokal karena menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga, IHSG pada perdagangan hari Senin (4/11/2019) harus kehilangan 26 poin atau 0,43% ke level 6.180.

Sementara itu, investor asing justru membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler dengan nilai Rp 195 miliar, jika ditambah dengan pasar nego dan tunai angkanya bahkan mencapai Rp 240 miliar.

Untuk perdagangan Selasa (5/11/2019) hari ini, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat secara terbatas. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.160 hingga 6.260.


Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pada pembukaan awal pekan ditutup hijau dan bahkan kembali menyentuh rekor tertingginya. Dow Jones melesat 114 poin ke level 27.462, S&P 500 naik 11 poin ke level 3.078, sementara Nasdaq terbang 46 poin ke level 8.433.

Saham-saham di Wall Street kembali menghijau karena emiten AS membukukan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan para analis, dan potensi ditandatanganinya perjanjian damai dagang tahap satu antara AS-China pada pertengahan bulan ini.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun 2019. Rencananya BPS akan mengumumkannya hari ini Selasa (5/11/2019) pukul 11:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi sepanjang Juli-September tumbuh 5,02% secara tahunan, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 5,05%. Sedangkan pada kuartal I-2019, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Secara teknikal, IHSG berpotensi masih bergejolak menyikapi sentimen yang ada, IHSG masih bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari terakhir (Exponential moving average/EMA5) alias masih pada kondisi tertekan.

Tetapi potensi kenaikan sebenarnya masih terbuka, mengingat IHSG secara momentum pergerakan lebih dekat dengan level jenuh jualnya (oversold) sehingga technical rebound masih berpotensi terjadi, menurut indikator teknikal relative strength index (RSI).

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/32f057g
via IFTTT

No comments:

Post a Comment