Pages

Thursday, November 7, 2019

Sebut Trump Ancaman, Michael Bloomberg Nyalon Presiden AS?

Jakarta, CNBC Indonesia - Michael (Mike) Bloomberg, pendiri media Bloomberg LP yang juga mantan walikota New York, dikabarkan siap melaju ke Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2020, melawan Donald Trump.

Kabar itu disampaikan seorang penasihat Mike kepada NBC News, yang dikutip CNBC International.


Sumber itu membeberkan alasan Mike ingin maju ke pilpres adalah karena ia prihatin melihat kondisi Partai Demokrat maupun Presiden Trump.

"Mike percaya bahwa Donald Trump merupakan ancaman yang belum pernah ada sebelumnya terhadap bangsa kita. Pada 2016, ia berbicara di Konvensi Demokrat, menyerukan untuk waspada terhadap kepresidenan Trump," kata penasihat utama Bloomberg Howard Wolfson.


"Pada tahun 2018 ia menghabiskan lebih dari US$ 100 juta untuk membantu memilih Demokrat untuk memastikan bahwa Kongres mulai meminta pertanggungjawaban Presiden. Dan tahun ini dia membantu Demokrat memenangkan kendali kedua majelis legislatif Virginia."

"Kita sekarang perlu menyelesaikan pekerjaan dan memastikan bahwa Trump dikalahkan, tetapi Mike semakin khawatir bahwa calon-calon saat ini tidak dalam posisi yang baik untuk melakukan itu."

Ditegaskan Howard itulah alasannya mengapa Mike mengikuti pemilu. Dalam kesempatan itu Howard juga menjelaskan tentang Mike.

Ia menceritakan bagaimana perjalanan pria berusia 77 tahun itu dalam membangun bisnis dari nol dan terjun ke dunia politik sebagai walikota New York.

"Berdasarkan catatan prestasi, kepemimpinan, dan kemampuannya untuk menyatukan orang untuk mendorong perubahan, Mike akan mampu melawan Trump dan menang," katanya.

Mike saat ini adalah seorang anggota independen dari Partai Republik. Ia juga seorang Demokrat.

Mike mendaftar ulang sebagai anggota Demokrat sebulan sebelum partai kembali menduduki Dewan Perwakilan Rakyat AS pada pertengahan 2018.

Mengutip Forbes, Mike adalah salah satu pendiri Bloomberg LP pada tahun 1981. Pria lulusan kampus bergengsi Harvard ini sekarang memiliki 88% dari bisnis Bloomberg.

Setelah lulus dari Harvard, ia bekerja di Salomon Brothers pada tahun 1966. Pekerjaannya adalah menghitung saham secara manual. Setelah 15 tahun bekerja di perusahaan itu, pada 1981 ia dipecat.

Mike juga telah menjadi Walikota New York City selama 12 tahun, salah satu pejabat dengan masa bakti terlama di AS.

Namun, seorang sumber lainnya di Bloomberg mengatakan bahwa Mike belum pasti akan mengumumkan kampanye. Mike mengumumkan rencananya untuk memastikan dirinya masih memiliki kesempatan, jelas sumber itu lagi.

"Dia masih tidak yakin," kata seorang sumber kepada CNBC International.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2rgMn6O
via IFTTT

No comments:

Post a Comment