Berdasar BP Statistical Review 2019, Indonesia menempati barisan buncit soal cadangan minyak dibanding negara lainnya. Total cadangan minyak RI adalah sebesar 3,2 miliar barel. "Cadangan terbukti kita ini cuma 0,2% dati total cadangan terbukti dunia," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, saat paparan soal kondisi migas terkini di Cilacap, Jumat (19/7/2019).
Sementara, untuk posisi cadangan gas bumi juga tak begitu fantastis seperti yang diperkirakan masyarakat selama ini. Yakni hanya 1,4% dari cadangan dunia di mana sebagian besarnya berada di blok Natuna.
Arcandra mengatakan posisi ini adalah tantangan bagi Indonesia, untuk meningkatkan produksi sekaligus mengendalikan konsumsi agar tidak menyebabkan defisit lebar. Penggunaan migas, diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena bisa menghasilkan nilai tambah jauh lebih banyak. Sehingga migas tak hanya dipandang sebagai komoditas saja, tapi juga bahan baku untuk menggerakkan perekonomian nasional.
Sementara di posisi paling wahid terdapat Venezuela dengan cadangan mencapai 302,8 miliar barel. Disusul oleh Arab Saudi yang mencapai 268,5 barel. Meski menempati posisi paling atas, Venezuela juga tak semakmur negara penghasil minyak lainnya. "Penuh konflik, bahkan hampir jadi negara gagal," tutur Arcandra.
Para pakar sempat menghitung, jika tak ada temuan cadangan baru dan produksi masih di tingkat serupa seperti saat ini yakni 750 ribu barel/hari, diperkirakan minyak Indonesia akan habis dalam waktu 10 tahun mendatang.
 Foto: Infografis/Cadangan Migas Indonesia/Edward Ricardo |
(gus)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/30Il2XG
via IFTTT
No comments:
Post a Comment