Pages

Monday, July 22, 2019

Ekspektasi Kebijakan Agresif The Fed Turun, Wall Street Naik

New York, CNBC Indonesia - Wall Street ditutup menguat pada Senin (22/7/2019) waktu setempat. Penguatan itu didorong oleh berkurangnya ekspektasi terhadap pelonggaran kebijakan agresif Bank Sentral AS atau The Federal Reserve.

S&P 500 naik 0,3% ditutup pada 2.985,03 karena sektor teknologi melesat. Nasdaq Composite naik 0,7% menjadi 8,204.14. Dow Jones Industrial Average naik 17,70 poin, atau 0,1%, menjadi 27,171.90. Tetapi penurunan 1% terjadi pada Boeing yang sehingga kenaikan indeks terbatas.

Saham Boeing jatuh setelah Fitch menurunkan prospek produsen pesawat menjadi negatif. Saham teknologi naik 1%, dipimpin oleh perusahaan pembuat chip. Applied Materials, Micron Technology, dan Lam Reasearch naik setidaknya 3,7%.


Setidaknya seperempat dari S&P 500 pada minggu ini melaporkan pendapatannya, termasuk kelompok FAANG (Facebook, Alphabet dan Amazon, Netflix, serta Google) bersama dengan blue chips seperti McDonald dan Boeing. Saham Facebook, Amazon, dan Alfabet ditutup menguat.

"Sangat menyenangkan melihat perusahaan mengalahkan ekspektasi," ujar analis di Informa Financial Intelligence Ryan Nauman dilansir CNBC International, Selasa (23/7/2019).

Sejauh ini, 15% dari S&P 500 telah membukukan hasil triwulanan. Dari perusahaan-perusahaan itu, 78,5% telah melampaui ekspektasi analis untuk pendapatan, sementara 67% melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, menurut data FactSet.

Pekan lalu, saham-saham membukukan penurunan mingguan terbesar sejak Mei. Ini karena investor mencerna laporan pendapatan perusahaan dan sinyal pada potensi langkah kebijakan Fed.

Komentar dari Presiden The Fed New York, John Williams awalnya mendorong investor menilai kemungkinan besar penurunan suku bunga oleh bank sentral, sebesar 50 basis poin. Dalam sebuah pidato pada Kamis, Williams mengatakan bahwa lebih baik bagi bank sentral untuk "mengambil langkah-langkah pencegahan dari pada menunggu bencana terungkap."

Namun, The Fed New York kemudian mencoba untuk menjelaskan kembali pernyataan Williams.

"Ini adalah pidato akademik tentang 20 tahun penelitian, bukan tentang tindakan kebijakan potensial pada pertemuan FOMC mendatang," tulis The Fed New York.

Menurut FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga 25 basis akhir bulan ini berada di 75,5%. Presiden AS Donald Trump, yang mengkritisi keputusan The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali tahun lalu, menyarankan bahwa Fed harus memotong "lebih besar" pada pertemuan 30-31 juli yang akan datang.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Ya75Qs
via IFTTT

No comments:

Post a Comment