Pages

Tuesday, August 13, 2019

Dolar Ngamuk, Penguatan 4 Hari Yen Dibabat Habis

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) mengamuk pada perdagangan Selasa kemarin (13/8/19), dengan yen Jepang menjadi salah satu korbannya. Mata uang negeri Mata Hari Terbit ini sebelumnya berhasil mencatat penguatan 4 hari beruntun, namun pada perdagangan kemarin dibabat habis oleh dolar AS.

Total dalam 4 hari sebelumnya yen menguat 1,11%, sementara Selasa kemarin melemah 1,37%. Pada pagi ini, Rabu (14/8/19) yen kembali berbalik menguat 0,41% diperdagangkan di level 106.29 pada pukul 7:55 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv.


Meski demikian, penguatan yen masih rentang berbalik lagi, pasalnya sedang ada sentimen positif mengenai perang dagang AS-China.

Kantor Perwakilan Dagang AS pada Rabu pagi waktu setempat mengumumkan bahwa pihaknya akan menghapus beberapa produk dari daftar produk impor asal China yang akan dikenakan bea masuk baru pada awal bulan depan.

Dalam pernyataan resminya, Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa keputusan ini dilandasi oleh alasan "kesehatan, keselamatan, keamanan nasional, dan faktor-faktor lainnya", dilansir dari CNBC International.

Lebih lanjut, pengenaan bea masuk baru senilai 10% untuk berbagai produk lainnya yang sejatinya akan mulai berlaku efektif pada awal September diputuskan ditunda hingga 15 Desember. Produk-produk yang akan ditunda pengenaan bea masuknya mencakup ponsel selular, laptop, konsol video game, dan monitor komputer.

Dolar Ngamuk, Penguatan 4 Hari Yen Dibabat Habis Foto: REUTERS/Jason Lee

Pengumuman tersebut memberikan angin segar ke pasar finansial yang sejak pekan lalu diterpa sentimen negatif dari eskalasi perang dagang AS-China. AS sekali lagi menunjukkan niat baiknya, kini kembali ke China yang masih "bungkam" sejak pekan lalu.

Perhatian pelaku pasar kini kembali berfokus ke bank sentral China (People's Bank of China/PBoC). Seperti diketahui sebelumnya, PBoC sejak pekan lalu terus mendevaluasi nilai tukar yuan terhadap dolar AS sebagai balasan atas pengenaan tarif impor AS.


Sejak awal pekan lalu kurs yuan sudah berada di level terlemah lebih dari satu dekade, dan PBoC setiap harinya mendepresiasi nilai tengah yuan.

Jika PBoC hari ini tidak lagi mendepresiasi, alias nilai tengah yuan dikuatkan terhadap dolar AS, maka sentimen pasar semakin membaik, dan yen berpotensi kembali melemah. Sebaliknya jika PBoC masih mendepresiasi, perang dagang masih belum bisa disebut mereda, yen berpotensi kembali menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YKTpAU
via IFTTT

No comments:

Post a Comment