Pages

Tuesday, August 6, 2019

Fastgo Sampai Bitcar, Para Penantang Gojek dan Grab Bermunculan

Jakarta, CNBC Indonesia- Persaingan transportasi online akan semakin ramai dengan kehadiran para pendatang baru yang akan melawan dominasi Grab dan Gojek.

Bersaing di industri ini jelas tidak mudak karena ada sejarah investasi yang besar hingga bakar duit untuk promosi dan akuisisi. Berikut beberapa penantang baru Grab dan Gojek di transportasi online.

Bitcar
Pada akhir Agustus ini, aplikasi Bitcar akan diluncurkan di Medan (Sumatera Utara) dan Surabaya (Jawa Timur) pada September. Aplikasi ini dikembangkan oleh Bitcar Sdn Bhd yang sudah bisa diunduh di aplikiasi ponsel Android dan iOS.

Chief Operational Officer (COO) Bitcar Christiansen Wagey mengatakan, pada tahap awal Bitcar hanya menjangkau kawasan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Saat ini, sudah ada 1.000 mitra yang akan bekerja sebagai pengemudi taksi online Bitcar.

"Minggu pertama Agustus, sekarang kami lagi proses verifikasi data driver yang sudah mendaftar," kata Christiansen seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (6/8/2019).

Christiansen Wagey menjelaskan skema bagi hasil yang diterapkan adalah 85% untuk mitra driver dan 15% bagi aplikator. Bitcar diklaim memiliki sistem kerja yang manusiawi karena jam kerja sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang berlaku.

Untuk promosi awal, Bitcar mengguna skema refferal (rujukan). Driver dan penumpang akan mendapatkan keuntungan dengan menyebarkan tautan untuk mengunduh aplikasi Bitcar. Jika mengunduh aplikasi melalui tautan tersebut, penumpang bakal mendapat komisi satu persen dari tarif perjalanan selama menggunakan Bitcar.

Anterin
Aplikasi Anterin diluncurkan pada 2017 silam. Keunikan layanan ini adalah memberikan mitra driver untuk memilih sendiri pelanggannya. Bahkan mitra driver bisa menjadi langganan pengguna. Gojek dan Grab memiliki mitra driver untuk penggunanya secara acak.

Anterin tidak mengenakan skema berbagi keuntungan komisi (commision based) karena mitra dikenakan biaya berlangganan per minggu atau perbulan untuk bisa terdaftar di aplikasinya.

Hingga saat ini pengemudi masih dibebaskan biaya langganan, namun nanti setelah masa promosi habis akan dikenakan sebesar Rp 300.000 per bulan untuk motor dan Rp 600.000 per bulan untuk mobil.

"Pengemudi dapat mengatur sendiri nilai minimum dan maksimum sesuai dengan regulasi (tarif bawah dan atas)," ujar Pendiri dan CEO Anterin, Imron Hamzah kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Saat ini Anterin memiliki 200.000 driver dengan komposisi 90% motor dan 10% mobil serta 20.000 driver aktif dengan komposisi 95% motor dan 5% mobil. Manajemen mengklaim Anterin telah tersedia di Jabodetabek dan 22 kota lainnya.

Fastgo Sampai Bitcar, Para Penantang Gojek & Grab BermunculanFoto: Infografis/4 Penantang Baru Gojek & GRAB/Aristya Rahadian Krisabella

Asia Trans
Aplikasi ini diluncurkan pada Oktober 2018. Layanan dan model bisnis aplikasi ini sangat mirip dengan apa yang ditawarkan Gojek dan Grab. Dari cara pengguna untuk memesan layanan hingga skema kerjasama yang memotong komisi dari driver sebesar 15%.

Pendiri dan CEO Asia Trans (Asia Trans Teknologi) Suhartoni Yonathan Salusu mengklaim aplikasi ini sudah memiliki 185.000 mitra yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten Indonesia serta mengangkut 100.000 pengguna.

"Kita sudah ada bahkan sampai NTT (Nusa Tenggara Timur). Targetnya akhir 2019 sudah ada 800.000 driver," kata Suhartoni beberapa waktu lalu. "Paling banyak dipakai di Kalimantan karena adminya semangat," ujarnya.

Suhartoni menjelaskan bahwa "kami tidak menggunakan server cloud dan memiliki server sendiri yang ditempatkan di tempat yang sama dengan Gojek". Ia juga mengaku telah menerapkan big data dan firewall untuk mempercanggih teknologi di perusahaannya.

FastGo
FastGo merupakan startup ride hailing asal Vietnam. Startup ini berencana masuk Indonesia pada akhir tahun ini. Selain Indonesia, FastGo akan masuk ke pasar Thailand dan Filipina, seperti dikutip dari KrAsia, Selasa (6/8/2019).

Pada Maret lalu, FastGo mengumumkan kehadirannya di pasar Singapura dan meluncurkan aplikasinya di April 2019. Ketika mengumumkan peluncurannya, FastGo tidak memberikan perincian tentang tarif, tetapi pendiri dan chairman perusahaan Nguyen Huu Tuat mengindikasikan bahwa "setiap perjalanan FastGo akan selalu lebih murah daripada yang lain".

Didirikan pada 2018 setelah Uber keluar dari Asia Tenggara, FastGo mengatakan telah menjadi aplikasi ride-hailing populer di kalangan pengguna di Vietnam. FastGo mengklaim memiliki hampir 60.000 pengemudi yang melayani sepuluh provinsi di Vietnam dan saat ini juga beroperasi di Myanmar.

Seperti perusahaan ride-hailing lainnya di kawasan yang ingin mendapatkan pangsa pasar, FastGo juga ingin melakukan diversifikasi dengan memasukkan bisnis pengiriman makanan dan layanan keuangan. FastGo bahkan telah meluncurkan layanan perjalanan helikopter bernama FastSky.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/31opmMg
via IFTTT

No comments:

Post a Comment