Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya pagi ini menyebut sentimen negatif datang dari perkembangan huru-hara di Hong Kong dan kekhawatiran krisis di Argentina yang akan menjadi sentimen berikutnya sebagai penggerak pasar.
Pasar mencermati ketakutan bahwa Argentina terancam default (gagal bayar) lagi. Sekali lagi, kekhawatiran krisis keuangan di Argentina ini kembali muncul ke permukaan.
Di tengah kekalahan pemilihan Presiden petahana Mauricio Macri membuat para pelaku pasar dan investor melepas saham, obligasi, dan mata uang secara massal dalam jumlah besar yang membuat para pelaku pasar dan investor global bertanya-tanya apakah Argentina sedang menuju potensi krisis.
Sementara di Hong Kong, kekhawatiran akan demonstrasi di negeri bekas koloni Inggris itu pada akhirnya telah menjadi kenyataan. Para pengunjuk rasa menjadi radikal dan menyerang polisi. Hal ini menunjukkan tanda tanda bahwa pengunjuk rasa telah melakukan kejahatan yang serius dengan menunjukkan tanda-tanda terorisme.
Dari perang dagang AS dan China, Presiden AS Donald Trump mengatakan belum siap untuk membuat suatu kesepakatan perdagangan dengan China usai People Bank of China (PBoC), bank sentral AS, menetapkan titik tengah yuan di level yang lebih rendah selama tiga sesi berturut-turut.
Sementara itu, AS juga akan mendukung perjanjian perdagangan bebas AS-Inggris, di mana AS akan melindungi Inggris ke luar dari Uni Eropa dengan perjanjian perdagangan bebas yang sedang dinegosiasikan oleh perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan rekannya dari Inggris, Liz Truss.
Dengan beberapa sentimen ini, Valbury Sekuritas memprediksi IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi. Di samping itu koreksi saham di bursa Wall Street AS pada Senin kian menyulitkan bagi IHSG untuk bisa keluar dari zona negatif.
Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di level support (batas bawah) 6.228/6.204/6.164 poin dan resisten di 6.291/6.332/6.355 poin.
(tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2KvHRsA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment