Hal itu diungkapkan Bambang saat memaparkan isu polusi dalam acara Youth Talk: Yuk Pindah Ibukota, gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
"Saya sepuluh hari lalu ke Jayapura dan Nabire. Apa bedanya? ketika saya traveling ke Jayapura dan Nabire, saya melihat langit yang sangat biru. Di Jakarta, kita menengok ke atas, ngga dapat tuh blue sky," kata Bambang.
Apa yang disampaikan Bambang dimaksudkan untuk menjelaskan polusi udara Jakarta yang sudah sangat mengkhawatirkan.
"Kalau melihat temperatur, statusnya haze (berkabut). Kabutnya bukan karena alamiah, tapi karena polusi," kata Bambang.
Bambang tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai asal muasal kabut tersebut. Namun, isu polusi menjadi hal penting yang mendorong pemerintah melakukan pemindahan Ibu Kota. Meski begitu, bukan berarti Ibu Kota baru akan berlokasi di Papua.
Bambang menyampaikan kondisi udara bersih menjadi bagian kebutuhan masyarakat saat ini. Terutama kepada kaum millenial yang dikenal peduli pada kesehatan tubuh.
"Anda ingin jalan kaki atau lari supaya sehat. Sehat asumsinya adalah udara segar, punya kualitas yang bersih," kata Bambang.
Lokasi Ibu Kota baru sendiri belum diumumkan resmi. Namun, Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya mengungkapkan bahwa Ibu Kota baru akan berlokasi di pulau Kalimantan.
[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Zm0S8M
via IFTTT
No comments:
Post a Comment