Bagaimana nasib kerja sama proyek pengolahan sawit Eni-Pertamina?
Informasi yang diterima CNBC Indonesia dari sumber yang mengetahui soal progres proyek mengatakan bahwa kesepakatan dua perusahaan migas raksasa ini batal. Eni disebut-sebut mendapat tekanan dahsyat dari aktivis lingkungan di Eropa untuk tidak menggunakan sawit asal Indonesia. "Jadi tidak dilanjutkan," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (19/8/2019).
Dikonfirmasi terkait kabar ini, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, kerja sama masih berlanjut.
"Sampai saat ini (kerja sama) Pertamina masih jalan dengan Eni, belum ada informasi apapun mengenai pembatalan dan sebagainya," tutur Fajriyah saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (20/8/2019).
Foto: Pertamina - ENI (dok. Pertamina)
|
Sebelumnya, Fajriyah juga pernah menuturkan, proses kerja sama Pertamina dan Eni sejauh ini masih sesuai rencana dan tidak tersendat. Tahapan-tahapan yang dijalankan juga sesuai dengan yang dijadwalkan, dimana saat ini sedang proses Feasibility Study yang kemudian akan dilanjutkan dengan Basic Engineering Design.
"Terkait dengan isu ISCC (International Sustainability & Carbon Certification), sejauh ini tidak menjadi kendala karena dapat diakomodir oleh pemasok CPO di Indonesia," pungkas Fajriyah.
Perjanjian Pertamina dan Eni ini diteken awal tahun, kedua perusahaan sepakat untuk mengembangkan kilang bahan bakar yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Pertamina dan Eni menandatangani 3 kesepakatan sekaligus terkait pengembangan Green Refinery, yakni; Head of Joint Venture Agreement untuk pengembangan green refinery di Indonesia, term sheet CPO processing di Italia, dan MoU terkait circular economy, low carbon products dan renewable energy.
Perjanjian diteken oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Eni Claudio Descalzi. "Kesepakatan ini merupakan lanjutan nota kesepahaman kerjasama yang telah ditandatangani Pertamina dan Eni pada September 2018 serta penandatanganan kesepakatan lanjutan pada Desember 2018," tulis perusahaan dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019).
[Gambas:Video CNBC]
(gus)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Hhm2ea
via IFTTT
No comments:
Post a Comment