Untuk perdagangan hari ini Rabu (21/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat dengan rentang perdagangannya diperkirakan pada level 6.250 hingga 6.350.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama di Wall Street berakhir dengan koreksi. Dow Jones melemah 0,7% ke level 25.962,44 sedangkan indeks S&P 500 tertekan 0,8% ke 2.900,51, sementara indeks Nasdaq terpeleset 0,7% ke 7.948,56.
Investor kembali menduga-duga arah prospek ekonomi AS setelah The Washington Post dan The New York Times melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump berencana memangkas pajak penghasilan pribadi untuk memitigasi perlambatan ekonomi.
Sebagaimana diberitakan CNBC International pada Selasa waktu setempat, pemerintah AS menyatakan bahwa kebijakan tersebut pernah masuk dalam pertimbangan sebelumnya. Namun, juru bicara Gedung Putih merilis pernyataan resmi yang menampik laporan itu, pihaknya mengatakan bahwa pemangkasan PPh tersebut "bukan sesuatu yang dipertimbangkan pada saat ini."
Koreksi pada bursa AS terjadi bersamaan dengan turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (US Treasury) bertenor 10 tahun sebesar 5 basis poin (bps) ke 1,54%. Kondisi tersebut memicu koreksi saham-saham perbankan besar seperti Citigroup, Bank of America, dan JPMorgan Chase.
Di sisi lain, aksi borong obligasi pemerintah AS jangka panjang itu terjadi karena pelaku pasar khawatir dengan kebuntuan politik di Italia, setelah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengundurkan diri. Tak terkonsolidasinya kekuatan politik di Italia membuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi negeri itu kian menipis.
Italia adalah negara dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) tertinggi kedua di kawasan setelah Yunani, yakni mencapai 131%. Gejolak politik di Negeri Pizza ini menambah kekhawatiran di zona Euro yang sedang meninggi karena rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa kian dekat pada opsi no-deal (tanpa kesepakatan).
Meski ketidakpastian dari faktor global meningkat, bursa saham dalam negeri justru memberikan harapan akan kembali menguat. Faktornya adalah potensi penurunan suku bunga pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGI-BI) edisi Agustus pada Kamis esok.
Secara teknikal, peluang penguatan IHSG masih terbuka seiring posisinya yang masih mampu bertahan di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir atau garis moving average/MA5 (garis hijau pada grafik).
Sumber: Refinitiv
|
Meskipun membentuk pola lilin hitam pendek (short black candle), terlihat ekor pada pola tersebut berada di bawah sehingga potensi kenaikan sebenarnya lebih besar.
Secara momentum IHSG juga belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought), sehingga ruang penguatannya sebenarnya masih terbuka, jika mengacu pada indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur fluktuasi pergerakan pasar, yang ditunjukkan garis berwarna ungu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2TOd3Gi
via IFTTT
No comments:
Post a Comment