Di Agustus ini misalnya, dalam hitungan hari, ada dua bank besar yang mengumumkan bakal memangkas kayawannya, yakni Commerzbank di Jerman dan bank terbesar di Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group Inc.
Commerzbank bakal memangkas 4300 karyawan. Restrukturisasi akan dilakukan selama tiga tahun.
Sedangkan MUFJ Group, yang berafiliasi dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk di Indonesia, akan memangkas bisnis sekuritasnya. Meski belum diketahui persis jumlahnya, salah satu sumber internal mengatakan setidaknya 50% karyawan sekuritas akan di PHK.
Rendahnya suku bunga menjadi penyebab. Baik Jerman maupun Jepang kini berada di rezim suku bunga negatif.
Suku bunga deposito (deposit facility) di eropa adalah -0,5%, sementara main refinancing facility dan suku bunga pinjaman (lending facility) sebesar 0,25%.
Sementara suku bunga di Jepang kini adalah -0,1%. Yield obligasi 10 tahun diarahkan ke kisaran 0%, dari saat ini -0,225%.
Mengutip apa yang ditulis Bloomberg, bank-bank ini sulit memacu pertumbuhan laba dengan suku bunga yang rendah. Dengan suku bunga negatif, konsekuensi nya dana deposan atau pemilik tabungan tak bisa berkembang.
Belum lagi ketidakpastian situasi global termasuk perang dagang membuat ekonomi lesu. Khusus di Eropa, ketidakpastian Brexit juga menjadi tantangan tersendiri bagi bank untuk tumbuh.
Berikut daftar deretan bank di dunia yang melakukan PHK besar-besaran lengkap dengan jumlah pegawai yang terkena PHK di 2019:
1. Deutsche Bank = 18.000 pegawai
2. Santander = 5.433 pegawai
3. Commerzbank = 4.300 pegawai
4. HSBC = 4.000 pegawai
5. Barclays = 3.000 pegawai
6. Alfa-Bank JSC = 3.000 pegawai
7. KBC = 2.150 pegawai
8. SocGen = 2.130 pegawai
9. Caixabank = 2.023 pegawai
10. National Bank of Greece = 1.700 pegawai
11. Nomura Bank = 350 pegawai
12. Citigroup = 100 pegawai
(sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mJRJ8u
via IFTTT
No comments:
Post a Comment