Pages

Wednesday, October 23, 2019

Berharap AS-China Segera Rujuk, Straits Times Dibuka Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura pada perdagangan hari ini (23/10/2019) dibuka menguat setelah pada perdagangan kemarin (23/10/2019) diterpa aksi jual seiring dengan laju inflasi inti Negeri Singa bulan September yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.

Indeks Straits Times dibuka naik 0,38% ke level 3.156,26 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 4 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Tingkat inflasi inti Singapura bulan lalu tercatat tumbuh 0,7% secara tahunan, di bawah konsensus pasar yang ada di 0,8%, dilansir Trading Economics. Untuk diketahui, inflasi inti merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga barang dan jasa yang cenderung kecil fluktuasinya atau dengan kata lain mengecualikan barang dan jasa yang harganya berfluktuatif tinggi.


Inflasi inti yang lebih rendah dari ekspektasi mencerminkan bahwa daya beli masyarakat Singapura tidak sebesar yang diharapkan para ekonom.

Sementara itu, laju inflasi Negeri Singa periode September tumbuh sesuai konsensus pasar, yakni 0,5% secara tahunan.

Lebih lanjut, pelaku pasar tampaknya berharap bahwa Amerika Serikat (AS) dan China dapat segera menyelesaikan teks perjanjian fase pertama.

Harapan itu muncul tatkala Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan dalam negosiasi dagang kedua negara, seperti dilansir dari Reuters. Menurut Le, segala perbedaan yang ada antara AS dan China bisa diselesaikan selama keduanya menghormati satu sama lain.

"Selama kita saling menghormati satu sama lain dan bekerjasama dengan asas keadilan, tidak ada perbedaan yang tak dapat diselesaikan antara China dan AS," kata Le.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa AS dan China telah mencapai banyak hal melalui kerjasama selama bertahun-tahun."Untuk apa kita melepaskan capaian-capaian dari kerjasama tersebut?"tambah Le

Sebelumnya, setelah pertemuan dagang tingkat tinggi di Washington pada 10-11 Oktober, pihak Gedung Putih menyampaikan bahwa hasil kesepakatan fase satu yang lebih rinci akan dirilis dalam tiga minggu ke depan, yakni akhir Oktober.

Jika teks perjanjian dapat selesai tepat waktu tanpa hambatan, tentu ini akan menjadi kabar yang sangat positif bagi perekonomian kedua negara lantaran roda perekonomian akan bisa dipacu untuk berputar lebih kencang.

Pada hari ini tidak ada rilis data dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2JiK89l
via IFTTT

No comments:

Post a Comment