Pages

Wednesday, October 9, 2019

Perang Dagang Panas Lagi, China Pesimis Negosiasi Sukses

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China pesimis pembicaraan dagang pekan ini dengan Amerika Serikat (AS) bisa menghasilkan kemajuan yang signifikan. Hal itu diungkapkan pejabat China kepada Reuters setelah pemerintah Presiden Donald Trump memutuskan untuk menambahkan 28 perusahaan asal China ke daftar hitam/blacklist.

Dimasukkannya perusahaan-perusahaan tersebut ke dalam daftar entitas berarti mereka akan membutuhkan izin dari pemerintah AS untuk dapat membeli perangkat dari perusahaan AS. Alasan dimasukannya perusahaan-perusahaan itu ke daftar blacklist adalah karena masalah pelanggaran HAM yang dilakukan China terhadap etnis Uighur dan Islam minoritas.


Para pejabat China mengatakan secara teoritis mereka ingin perang dagang berakhir, namun mereka pesimis kesepakatan besar bisa tercapai dalam waktu dekat.

"Ini (membuat kesepakatan) bukan tugas yang mudah. Itu membutuhkan banyak pekerjaan persiapan dan konsensus di kedua sisi." kata seorang pejabat China yang tidak ingin disebutkan namanya.

Namun begitu, Trump pada hari Rabu (9/10/19), menyatakan optimisme bahwa kesepakatan bisa tercapai.

"Jika kita bisa membuat kesepakatan, kita akan membuat kesepakatan, ada peluang yang sangat bagus." Katanya kepada wartawan.

"Menurut saya, China ingin membuat kesepakatan lebih dari yang saya lakukan," lanjut Trump.


Para pejabat tinggi perdagangan dan ekonomi AS dan China akan bertemu di Washington pada hari Kamis dan Jumat (10-11 Oktober) untuk mencoba mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama setahun lebih. Perang dagang kedua ekonomi terbesar di dunia ini telah memperlambat ekonomi global dan mengancam akan merusak sistem perdagangan yang telah berusia puluhan tahun.

Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan akan ambil bagian dalam perundingan tersebut.

Jika kesepakatan dagang tidak tercapai atau kemajuan yang signifikan terjadi, maka Trump akan menaikkan tarif pada barang-barang China senilai US$ 250 miliar menjadi 30% dari 25% pada Selasa depan.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2M3RFKZ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment