Pages

Monday, October 7, 2019

Selepas Libur Panjang, Bursa Saham China Tancap Gas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong menghijau pada perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (8/10/2019). Hingga berita ini diturunkan, indeks Shanghai menguat 0,36% ke level 2.915,61, sementara indeks Hang Seng naik 0,13% ke level 25.854,53.

Untuk diketahui, perdagangan hari ini di bursa saham China merupakan yang pertama pascalibur panjang selama seminggu lebih guna memperingati 70 tahun lahirnya Republik Rakyat China.

Sejatinya, sentimen yang mewarnai perdagangan hari ini terbilang tak mendukung untuk melakukan aksi beli. Kini, ada potensi bahwa perang dagang AS-China akan tereskalasi.


Untuk diketahui, pada hari Kamis (10/10/2019) AS dan China dijadwalkan untuk mulai menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington.

Namun, ada hawa yang tak mengenakan menjelang negosiasi dagang tingkat tinggi yang begitu dinanti-nantikan tersebut. Pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa pejabat pemerintahan China telah memberi sinyal bahwa Beijing enggan untuk menyetujui kesepakatan dagang secara menyeluruh seperti yang diinginkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Dalam pertemuan dengan perwakilan dari AS dalam beberapa minggu terakhir di Beijing, pejabat senior dari China telah mengindikasikan bahwa kini, materi-materi yang bersedia didiskusikan oleh pihak China dalam negosiasi dagang tingkat tinggi telah menyempit, seperti dilansir oleh Bloomberg dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Lebih lanjut, pemberitaan dari Bloomberg menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah menginformasikan kepada pihak AS bahwa dirinya akan membawa proposal kesepakatan dagang ke Washington yang tak memasukkan komitmen untuk merubah praktek pemberian subsidi terhadap perusahaan-perusahaan asal China.

Padahal, praktek pemberian subsidi terhadap perusahaan-perusahaan asal China oleh pemerintah merupakan salah satu hal yang sangat ingin diubah oleh AS. Kalau diingat, bahkan hal ini merupakan salah satu faktor yang melandasi meletusnya perang dagang antar kedua negara.

Dengan sikap China yang kembali keras, tentu potensi eskalasi perang dagang AS-China menjadi risiko yang tak bisa dianggap sepele.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MqrugF
via IFTTT

No comments:

Post a Comment