Pages

Monday, October 21, 2019

Tambah Lagi Bank PHK Karyawan, Kini Giliran UBS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri perbankan, terutama perbankan global terus terjadi. Kali ini, langkah ini diambil oleh bank asal Swiss UBS pada pekerjanya di ASsia Pasifik.

Bank ini bakal merumahkan 30 jenis pekerjaan di bank tersebut. Menurut seorang sumber, PHK ini adalah upaya untuk menggabungkan pasar global dan bisnis perbankannya.


Hong Kong dan Singapura, yang merupakan tempat mayoritas tenaga kerja UBS Asia, akan paling banyak terpengaruh oleh rencana ini. Selain itu, pemangkasan juga akan dilakukan di Sydney dan Tokyo.

Sebelumnya, UBS sudah mulai menyusun rencana PHK sejak minggu lalu. Staff yang akan dipangkas mayoritas merupakan karyawan junior di front office.

PHK juga akan dilakukan di back office. Di mana divisi trading dan investment banking dari bank global itu akan dikurangi.

Pada bulan September UBS telah mengatakan akan menggabungkan pasar global dan bisnis perbankan untuk mengurangi struktur manajemennya dan memperbaiki pangsa pasarnya yang lesu.

Sebagai bagian dari langkah itu, unit ekuitas utama bank akan digabung dengan operasi valuta asing, kurs dan kredit (FRC) yang lebih kecil untuk membentuk unit sekuritas dan perdagangan 'Pasar Global' tunggal.

Langkah PHK yang dilakukan UBS menambah daftar bank-bank yang melakukan PHK di 2019. Sejauh ini 13 bank lain yang telah dan akan melakukan PHK.

Bank-bank tersebut antara lain Deutsche Bank (18.000 pegawai), HSBC (10.000 pegawai), Santander (5.433 pegawai), Commerzbank (4.300 pegawai) dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (4.300 pegawai).

Lalu Barclays (3.000 pegawai), Alfa-Bank JSC (3.000 pegawai), KBC (2.150 pegawai), SocGen (2.130 pegawai). Ada pula, Caixabank (2.023 pegawai), National Bank of Greece (1.700 pegawai), Nomura Bank (350 pegawai ) dan Citigroup (100 pegawai).

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2W3hcY6
via IFTTT

No comments:

Post a Comment