Pages

Thursday, November 7, 2019

Demam Profit Taking di Saham Bank, Gimana Nasib IHSG?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat ini (8/11/2019) diperkirakan masih akan bergerak di zona merah. Investor masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) atas investasinya di pasar modal RI.

Pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG ditutup terkoreksi sebesar 0,84% ke level 6.165,63. Beberapa saham bank papan atas juga terkena aksi profit taking dari investor asing.

Data perdagangan mencatat, investor asing terlihat melego saham-saham bank-bank besar dengan mencatatkan aksi jual bersih pada saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar Rp 29,21 miliar. Kemudian aksi net sell juga menerpa PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai masing-masing sebesar Rp 117,46 miliar dan Rp 664,76 miliar.


Phillip Sekuritas menyebutkan aksi ambil untung masih berpotensi terjadi sembari pasar menanti rilis data neraca pembayaran hari ini untuk mencari sentimen domestik yang positif.

Tak hanya di dalam negeri, sentimen dari global juga masih kurang menguntungkan. Pasar juga masih akan memonitor optimisme perkembangan negosiasi dagang AS-China seiring menunggu tempat terselenggaranya penandatangan perjanjian dagang antar kedua negara 'fase pertama'.


Meski demikian, Amerika dan China telah sepakat untuk menurunkan tarif barang barang antara yang satu dengan yang lain secara bertahap di tengah usaha dan jerih payah diantara kedua negara untuk mencapai kesepakatan.

Pilarmas Investindo Sekuritas menilai kesepakatan kedua negara ini merupakan sesuatu yang baik bagi perekonomian dunia. Sebab, setelah 18 bulan lamanya bersitegang, dan menciptakan perlambatan ekonomi dunia, akhirnya mereka bersatu kembali yang akan dapat mendorong pemulihan ekonomi khususnya tahun depan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyatakan cadangan devisa pada Oktober 2019 mengalami kenaikan 2% menjadi US$ 126,7 miliar dari bulan sebelumnya US$ 124,3 miliar.

Sementara itu, dari segi teknikal menurut MNC Sekuritas, IHSG sudah berada pada akhir wave (a), di mana koreksi IHSG diperkirakan relatif terbatas dan berpotensi menguat untuk membentuk wave (b). Penguatan wave (b) diperkirakan berada pada area 6.200-6.300.

Panin Sekuritas menilai IHSG gagal rebound pada perdagangan Kamis kemarin karena net sell lanjutan investor asing pada saham perbankan.

Secara teknikal penurunan di bawah level 6.200 bukanlah penanda bahwa IHSG akan downtrend kembali. Selain itu adanya sentimen eksternal yang sangat positif yaitu AS setuju membatalkan tarif terhadap China berpotensi memberikan kesempatan bagi IHSG menguat kembali menguji level 6.200 hari ini.

Untuk itu, hari ini indeks diperkirakan akan bergerak mixed dalam kisaran support (batas bawah) 6.100 dan resisten (batas atas) di 6.250.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/36HFM5H
via IFTTT

No comments:

Post a Comment