Pages

Friday, November 8, 2019

Janji 7% Jokowi Tinggal Janji, Kapan Jadi Kenyataan?


Sederet data tersebut menunjukkan, bahkan pada awal periode kedua Jokowi, janji kampanye sejak 2014 tak kunjung terwujud. Kini, Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Keduanya resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024. Jokowi telah mengucapkan sumpah sebagai Presiden, berikut juga Ma'ruf Amin.

Pelantikan tersebut diadakan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi tak menyebut kata janji, namun mengucapkan mimpi yang lebih besar, dalam pidato pelantikan usai mengucapkan sumpah jabatan.


Jokowi menegaskan Indonesia punya mimpi hingga 2045, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa mencapai US$ 7 triliun.

"Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," tegas Jokowi dalam pidato perdaganya usai pelantikan.

"Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Hanya saja Jokowi menegaskan semua mimpi dan optimisme itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah karena harus disertai kerja keras. "..Dan kita harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif."


Jokowi pun menegaskan, dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang kompetitif, Indonesia harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru.

"Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya."

Terlepas dari sederet impian itu, Jokowi kembali mengungkit kondisi ekonomi RI saat ini. Ia menegaskan, Indonesia negara besar dan harus bersyukur mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Apalagi di saat kondisi global yang tidak sehat seperti sekarang.

"Growth hampir semua turun dan kita Alhamdulillah masih diberi angka 5% lebih sedikit. Lebih dari 5% sudah bagus dibandingkan dengan negara lain," katanya di Hotel Fairmont, Rabu (6/11/2019).

Menurutnya, negara lain ada yang telah mencatatkan pertumbuhan minus atau negatif. Ada juga yang menuju nol.

"Ini patut disyukuri [Indonesia masih tumbuh baik]. Kita patut bersyukur," jelasnya.

"Indonesia itu negara besar. Kita negara besar. Potensinya besar. Dan ekonomi juga terus tumbuh," kata Jokowi.

Posisi sekarang, sambung Jokowi, misalnya PDB nominal berada di US$ 1,1 triliun. Indonesia masuk ke ranking 15-16 dunia.

"PDB Purchasing Power Parity [keseimbangan kemampuan belanja] ranking ke-7. Artinya kita ini besar, tapi belum merasa besar," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2K4wCGD
via IFTTT

No comments:

Post a Comment