Pages

Monday, November 4, 2019

Timteng Panas Lagi, Iran Makin Genjot Program Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran mengumumkan telah meluncurkan mesin sentrifugal canggih generasi baru untuk mempercepat proses pengayaan uranium, Selasa (5/11/2019).

Langkah ini memperdalam sikap tidak tunduk Iran pada kesepakatan nuklir 2015 setelah ditinggalkan Amerika Serikat (AS) pada 2018 lalu.


Setelahnya, AS menerapkan kembali sanksi ekonomi pada negara itu, termasuk melarang negara-negara untuk membeli minyak Iran.

Alasan Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan itu adalah karena Trump merasa perjanjian itu cacat dalam mendukung Iran dan ia ingin menegosiasikan ulang perjanjian itu.

Namun, sanksi inilah yang menjadi penyebab Iran terus meningkatkan ketidakpatuhannya pada perjanjian nuklir itu.

Peluncuran mesin sentrifugal modern oleh Iran ini telah diumumkan Jerman pada hari Senin. Negara itu juga meminta Iran untuk kembali tunduk pada perjanjian.

Mengutip Reuters, di bawah kesepakatan 2015, Iran hanya diizinkan untuk memperkaya uranium sebanyak lebih dari 5.000 dengan menggunakan mesin sentrifugal IR-1 generasi pertamanya. Mesin ini merupakan barang kuno dan mudah rusak.


"Namun, mesin IR-6 yang baru dapat memurnikan uranium 10 kali lebih cepat," kata Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran.

"Hari ini, kami menyaksikan peluncuran kaskade (set operasi) dari 30 sentrifugal IR-6. Iran sekarang mengoperasikan 60 IR-6 sentrifugal canggih. Ini menunjukkan kapasitas dan tekad kami."

"Para ilmuwan kami sedang mengerjakan prototipe yang disebut IR-9 yang bekerja 50 kali lebih cepat daripada IR-1."

Langkah Iran mengembangkan nuklir sendiri telah menjadi sumber kecemasan dunia, termasuk AS. Namun begitu, sebelumnya Iran terus membantah sedang mengembangkan bom nuklir dan mengaku hanya mengembangkannya untuk menghasilkan energi untuk keperluan sipil.

Menanggapi hal ini, seorang pejabat senior pemerintah AS pada hari Senin mengatakan bahwa langkah Iran adalah suatu kesalahan dan tidak jelas alasannya.

"(Iran) tidak memiliki alasan yang kredibel (untuk memperluas program pengayaannya)," kata pejabat itu dalam telepon dengan wartawan.

"Dan apa yang mereka umumkan adalah langkah besar ke arah yang salah."

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/36Ig8hk
via IFTTT

No comments:

Post a Comment