Pages

Saturday, July 20, 2019

Ibu Zaman Now Bisa Rogoh Ratusan Juta untuk Hamil dan Bersalin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelahiran buah hati menjadi momen yang ditunggu bagi setiap pasangan. Tak heran, ada yang bisa merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah untuk momen ini.

Salah satunya adalah Ade Safrina Nasution yang sudah menghabiskan lebih dari 100 juta mulai dari awal kehamilan hingga melahirkan. Pemeriksaan dimulai saat cek ke dokter pertama kalinya.

"Setelah mengetahui saya hamil waktu itu (usia kandungan) 4 minggu langsung ke dokter obgyn untuk cek keadaan janin. untuk USG sekali datang Rp 600 ribu per USG per kedatangan," katanya.

Biaya itu belum termasuk jika ada tambahan vitamin yang diresepkan oleh dokter. Harga vitamin tersebut sekitar Rp 300 sampai Rp 500 ribu. Vitamin berupa penguat rahim ini biasanya diberikan untuk usia kandungan 0-3 bulan atau trimester pertama.

"Nanti ketika usia kandungan 3-6 bulan, sampai 9 bulan, ada vitamin lainnya. Biasanya harganya berkisar Rp 200-300 ribu," tambahnya.

Biaya lainnya adalah, ketika calon ibu mendaftar beberapa kelas khusus ibu hamil. Misalnya kelas yoga, senam hamil dan lainnya. Biayanya beragam mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

"Hypnobirthing misalnya, itu Rp 2 juta untuk dua kali sesi pertemuan. INi biasanya di bulan kedelapan kehamilan," ujarnya lagi.

Biaya ini akan semakin membengkak saat proses melahirkan, apalagi dengan operasi secar. Setiap Rumah Sakit berbeda dalam pemberlakuan biaya tersebut. Ade mengatakan, saat itu dia merogoh kocek hingga Rp 44-45 juta.

"Ada tambahan biaya jika ada suster yang datang untuk mengajarkan perawatan merawat bayi selama 2 minggu. Biayanya bertambah Rp 2-3 juta," katanya.

Biaya akan bertambah jika mengandalkan jasa Baby sitter atau perawat bayi setiap harinya. Apalagi jika orang tua bekerja, maka ini menjadi pilihan. Dia menyebut, jasa baby sitter saat ini sekitar Rp 1,8 juta.

Biaya lainnya adalah diadakannya syukuran, yang biasanya dibarengi dengan pengajian. Belum lagi jika ada syukuran dalam bentuk aqiqah atau potong kambing. Pengajian dan Aqiqah ini bisa menghabiskan biaya hingga Rp 10 juta.

Sementara itu, jika mengikuti adat istiadat budaya jawa, ada yang disebut tedak siten atau upacara turun tanah. Bayi berusia 8-9 bulan akan menyambut hari-hari menapaki tanah untuk pertama kalinya.

"Biayanya beragam. Kalau dengan pemandu adat bisa Rp 10-15 juta," tuturnya.

Adapun jika dirinci biaya yang dikeluarkan sang ibu sejak hamil hingga bersalin adalah sebagai berikut; 

USG  Rp 7,2 juta
Vitamin dan obat Rp 3,8 juta
Yoga Rp 1,5 juta
Hypnobreathing Rp 2 juta
Pengajian bulanan Rp 5 juta
Mitoni 7 bulanan Rp 20 juta
Biaya Bersalin Rp 45 juta
Akikah  Rp 10 juta
Turun Tanah Rp 15 juta
Baby Sitter Rp 21,6 juta (12 bulan awal)
Jumlah keseluruhannya adalah 131 juta. 

Biaya ini berbeda jika melahirkan dengan cara normal dan menggunakan fasilitas asuransi. Wanti Puspa misalnya, JIka dihitung, mulai dari kehamilan hingga melahirkan, dirinya merogoh kocek tak sampai Rp 40 juta.

Wanti Puspa puspa misalnya, hanya merogoh kocek Rp 5-7 juta saat proses melahirkan. Dia juga tidak mengandalkan baby sitter dalam merawat bayinya. "Waktu itu mahal setelah melahirkan, karena anak saya sedikit bermasalah. Biaya perawatan per hari Rp 1 juta," ujarnya.
Biaya kehamilan dan melahirkan memang tidaklah murah. Untuk itu diperlukan persiapan khusus dalam menyambut buah hati. Seorang Ibu Hamil yang juga karyawan swasta lainnya, Desa Apridini menyarankan untuk menyisihkan sebagian kecil gaji sebagai persiapan.

"Saran, menyisihkan gaji Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta minimal untuk cek kehamilan," tutupnya.

[Gambas:Video CNBC] (gus)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Y3Uhv5
via IFTTT

No comments:

Post a Comment