Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang bergerak di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,55%, indeks Straits Times terapresiasi 0,22%, dan indeks Kospi melesat 1,05%.
Sebelum perdagangan Rabu (21/8/2019) dibuka, cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:
1. Utang Menggunung, Waskita Karya Harus Divestasi 5 Ruas Tol
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyatakan bakal mendivestasi kepemilikan saham di lima ruas tol yang dikelola perseroan. Aksi korporasi ini bakal dieksekusi pada semester kedua tahun ini.
Haris Gunawan, Direktur Keuangan Waskita Karya menyebut, pihaknya memang sudah mengantongi ijin dari Kementerian BUMN untuk mendivestasi 9 ruas tol, di antaranya adalah ruas tol Kanci-Pejagan, ruas Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, ruas tol Semarang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono hingga ruas tol Becakayu.
Haris menyebut, saat ini sedang dalam proses due diligence atau uji tuntas untuk limas ruas yang akan dijual dan mengerucut kepada dua investor.
"Sekarang tetap berjalan, belum bisa kita annouce karena masih dalam proses. Kita masih menunggu hasil due dilligence mereka," kata Haris, dalam gelaran paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
2.PTPP Bakal Akuisisi Anak Usaha KRAS, Mau Membantu?
PT PP Tbk (PTPP) berencana untuk mengakuisisi anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang menjalankan bisnis sistem pengelolaan air minum (SPAM). Targetnya perusahaan bisa menjadi pemegang saham mayoritas di anak usaha KRAS ini.
Direktur Utama PP Lukman Hidayat mengatakan meski masih dalam tahap pembicaraan, namun perusahaan optimis dapat menyelesaikan segera mendapatkan porsi paling atas PT Krakatau Tirta Industri (KTI) ini.
"Ya lagi ngomong-ngomong, yang jelas kan ada BUMN yang punya perusahaan air bersih yang cukup besar di Cilegon. Kita mau beli itu. Lagi bicara lho ya. Dia kan besar juga di perusahaan itu, lagi bicara karena belum ketemu persentase yang diambil berapa. Mudah-mudahan akhir bulan," kata Lukman di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
3.Bunga Turun, Alam Sutera Rilis Obligasi Global US$ 175 Juta
Emiten pengembang properti, PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 175 juta atau setara dengan Rp 2,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$) yang akan digunakan untuk membiayai kembali atau refinancing utang obligasi jatuh tempo April 2021.
Perusahaan akan membuka opsi percepatan pembelian kembali (call option) obligasi tersebut jika memungkinkan.
Presiden Direktur Alam Sutera Joseph Sanusi Tjong mengatakan penerbitan obligasi ini ditujukan untuk memperpanjang tenor dan menurunkan beban bunga perusahaan. Sebab obligasi yang diterbitkan di awal tahun ini bunganya tinggi dan dengan tenor yang terbilang pendek, yakni selama 2 tahun 3 bulan.
"Kemarin mahal, pasarnya tidak ada. Memang susah juga pasar. Jadi kalau pasar membaik kita akan pakai call option di April 2020 di-refinancing pakai obligasi juga senilai US$ 175 juta," kata Joseph usai paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
4. Pengunjung Mall Kian Sepi, Ini Strategi Ramayana Bertahan
Emiten ritel PT Ramayana Lestari Santosa Tbk (RALS) terus berusaha keras bertahan di tengah tren lesunya pengunjung pusat perbelanjaan dengan mengubah strategi bisnis ke arah pemenuhan gaya hidup (lifestyle mall) dari sebelumnya hanya sebagai shopping mall.
Sekretaris Perusahaan Ramayana Setiadi Surya menjelaskan, transformasi itu dilakukan untuk menggaet pasar, utamanya segmen milenial dengan mengkombinasikan antara bisnis ritel, hiburan, makanan dan minuman (food and beverage).
Ramayana juga menggandeng sejumlah tenant (penyewa), di antaranya Bioskop XXI. "Kami lakukan transformasi dengan mengubah toko-toko kita sesuai dengan kondisi pelanggan milenial," ungkap Setiadi di acara gelaran pparan publik Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
5.Ibu Kota Mau Pindah, WSBP Sudah Bangun Plant di Kaltim
Tanda-tanda ibu kota Indonesia akan pindah ke Kalimantan Timur tampaknya mendekati kenyataan. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), salah satu produsen beton pra cetak sudah membangun plant atau pabrik pengolahan di daerah tersebut untuk persiapan proyek di ibu kota baru tersebut.
Jarot Subana, Direktur Utama WSBP menyatakan perseroan sudah menyiapkan sebuah plant di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sejalan dengan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan.
"Plant ini dibangun dengan tujuan untuk menyerap potensi pasar ke depan di wilayah tengah dan timur Indonesia, bahkan pasar regional di Asia Tenggara," kata Jarot, dalam siaran pers usai paparan publik di Jakarta, Selasa (20/08/2019).
Plant Penajam memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 ton/tahun. Plant ini memproduksi produk precast berupa Box Girder, PCT Girder, Square Pile, dan CCSP. (hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2HfwfHU
via IFTTT
No comments:
Post a Comment