Pages

Monday, September 30, 2019

Ditunggu Demo dan Rilis Data Inflasi, Rupiah Masih Bisa Sakti

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun rupiah masih rentan karena apresiasinya sangat tipis.

Pada Selasa (1/10/2019) pukul 08:32 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.180. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kala pembukaan pasar, rupiah menguat 0,11%. Namun selepas itu apresiasi rupiah menipis.

Sepertinya rupiah mengalami technical rebound karena cenderung melemah sejak pekan terakhir September. Sejak 23 September hingga kemarin, depresiasi rupiah mencapai nyaris 1%.

Selain itu, rupiah juga sudah bisa bernafas lega karena tekanan jual yang mereda. Akhir kuartal III sudah berlalu, berarti kebutuhan valas korporasi tidak lagi tinggi karena masa pembayaran utang, dividen, dan sebagainya sudah selesai.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)


(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mxylfi
via IFTTT

Sentimen Demo Masih Tinggi, IHSG Bisa Merah Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal menguat di penghujung kuartal ketiga pada Senin kemarin (30/9/2019). IHSG ditutup dengan kehilangan 27 poin atau 0,45% pada level 6.169,10.

Untuk perdagangan awal Oktober ini, Selasa (1/10/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Rentang perdagangan IHSG diperkirakan berada pada level 6.100 hingga 6.200.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama berakhir dengan penguatan seiring optimisme hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Indeks Dow Jones naik 0,36%, indeks S&P 500 menguat 0,5%, dan indeks Nasdaq Composite terbang 0,75%.

Wall Street membaik setelah Penasihat Perdagangan AS Peter Navarro membantah laporan, bahwa Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan penghapusan emiten China dari bursa saham AS.

"Berita palsu," katanya sebagaimana dilansir dari Reuters.

Beijing, yang sudah melakukan konfirmasi ke Washington, mempertegas hal tersebut. Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan kedua negara akan berupaya mengedepankan sikap konstruktif dalam penyelesaian perselisihan.

Dari dalam negeri, situasi politik-sosial-keamanan masih kurang kondusif. Aksi demonstrasi kembali terjadi di Jakarta. Bahkan konsentrasi massa masih bertahan sampai malam hari dan melakukan perusakan.

Sejumlah objek vital seperti stasiun di beberapa titik tidak bisa berfungsi karena faktor keamanan. Gedung seperti kantor pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengalami kerusakan.

Kembali ke bursa saham, secara teknikal secara teknikal, IHSG terlihat kembali dalam tekanan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya selama 5 hari terakhir (moving average/MA5).

Selain itu, IHSG belum menyentuh titik jenuh jualnya (oversold) yang berarti penurunan masih sangat terbuka, menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum kejenuhan pergerakan suatu pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nj9Gey
via IFTTT

Risiko Geopolitik, Fitch Pangkas Rating Arab Saudi

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings memangkas peringkat kredit Arab Saudi karena potensi risiko geopolitik dan kekhawatiran atas keamanan infrastruktur yang menopang ekonominya.

Fitch telah menurunkan peringkat default jangka panjang kredit mata uang asing kerajaan Arab Saudi dari A+ ke A.

"Penurunan peringkat mencerminkan meningkatnya ketegangan geopolitik dan militer di kawasan Teluk, penilaian revisi Fitch tentang kerentanan infrastruktur ekonomi Arab Saudi dan terus memburuknya neraca fiskal dan eksternal Arab Saudi," kata Fitch dalam rilisnya, seperti dilansir dari CNBC Internasional, Selasa (1/10/2019).

Penurunan peringkat itu terjadi sekitar 2 pekan setelah jantung infrastruktur minyak kerajaan yakni fasilitas milik Saudi Aramco, diserang pesawat tak berawak atau drone.


Pemerintah Arab Saudi di Riyadh dengan cepat merespons langkah agensi rating global tersebut. "Kementerian Keuangan kecewa karena Fitch mengambil keputusan cepat untuk menurunkan peringkat Kerajaan," tulis pernyataan Kementerian Keuangan Arab Saudi dalam beberapa jam setelah pengumuman Fitch.

"Sebaliknya, upaya Fitch ini menyoroti kapasitas luar biasa Arab Saudi untuk secara efektif menghadapi kesulitan, komitmen untuk menjaga stabilitas di pasar minyak global, dan status Kerajaan sebagai sekutu internasional yang penting," katanya.

"Dengan demikian, penurunan peringkat tersebut tampak agak spekulatif tanpa merujuk langsung ke respons yang cepat, tegas dan efektif terhadap peristiwa tersebut," tambah Kementerian Keuangan Arab Saudi.


Serangan pada Sabtu, 14 September lalu menghantam dua fasilitas minyak terbesar negara Arab Saudi, Aramco, Abqaiq dan Khurais, yang memaksa negara itu untuk sementara waktu menutup sekitar 50% dari produksi minyaknya, lebih dari 5% dari pasokan minyak global.

Senin berikutnya, harga minyak patokan internasional, yakni minyak mentah Brent naik 19,5% menjadi US$ 71,95 per barel.

Fitch mengakui bahwa upaya raksasa minyak negara Saudi, Aramco, mampu memulihkan atau mengganti produksinya yang hilang dan ini menunjukkan ketahanan terhadap serangan dan mencerminkan kemampuan untuk menerapkan perbaikan cepat dan menjaga cadangan minyak.

"Meskipun produksi minyak telah pulih sepenuhnya pada akhir September, kami percaya bahwa ada risiko serangan lebih lanjut terhadap Arab Saudi yang dapat mengakibatkan kerusakan ekonomi," tambah agensi rating tersebut.

"Kami telah merevisi penilaian kami tentang kerentanan infrastruktur ekonomi Arab Saudi terhadap ancaman militer regional sebagai akibat dari serangan terbaru," tulis Fitch.

Lembaga rating tersebut kemudian menggambarkan kerajaan itu sebagai yang "rentan terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik" karena kebijakan luar negeri AS yang selaras mengenai Iran, dan keterlibatannya dalam Perang Yaman.

"Kami melihat risiko bahwa AS dan Arab Saudi dapat ditarik ke dalam konflik yang lebih dalam dengan Iran, karena Iran atau kelompok yang terkait dengan Iran terus berusaha untuk memecahkan kebuntuan diplomatik atas keamanan regional dan masalah nuklir," kata pernyataan itu.


Defisit fiskal?
Fitch juga mengaitkan keputusan penurunan peringkat Saudi ini dengan "defisit fiskal berkelanjutan" Arab Saudi (ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatannya). Fitch memperkirakan adanya defisit fiskal sebesar 6,7% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dibandingkan dengan 5,9% pada 2018.

Defisit berasal dari peningkatan pengeluaran negara, harga minyak rata-rata yang lebih rendah dan produksi minyak yang lebih rendah.

Melemahnya harga minyak sejalan dengan perkiraan harga minyak mentah agensi tersebut sebesar US$ 62,50 per barel untuk tahun 2020, dan US$ 60 per barel pada 2021. Kondisi ini akan menciptakan tantangan untuk konsolidasi fiskal dan tujuan pemerintah menyeimbangkan anggaran pada tahun 2023.

Pertumbuhan ekonomi yang suram dan prospek permintaan minyak karena kekhawatiran atas perang dagang AS-China telah membuat batas atas harga minyak, yang sejauh ini belum mempertahankan kenaikan signifikan, meskipun terjadi serangan teror terhadap fasilitas energi.

"Respons kenaikan harga minyak terhadap ketegangan geopolitik dapat membantu mengimbangi dampak fiskal dari gangguan terhadap produksi atau kegiatan ekonomi," kata Fitch. "Namun, serangan terbaru tampaknya telah meninggalkan sedikit dampak pada harga minyak."

Terkait dengan penilaian kebijakan fiskal ini, Kementerian Keuangan Saudi menjawab, "saat ini defisit anggaran masih dalam batas yang kami tetapkan untuk Anggaran 2019.
Sementara kami berkomitmen untuk memfokuskan peningkatan investasi di bidang-bidang utama, kami juga meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengeluaran kami," tulis Saudi.

"Kami percaya agensi akan berusaha untuk merevisi keputusan mereka," tegas pemerintah Saudi.
Charles Robertson, Kepala Ekonom global di Renaissance Capital, mengatakan kepada CNBC Internasional, "penurunan peringkat Fitch adalah kejutan, tetapi mengingat skala penurunan harga minyak, ancaman yang lebih tinggi terhadap produksi, dan skeptis bahwa Aramco akan memenuhi janjinya untuk memiliki produksi penuh pada November, penurunan peringkat tersebut bisa dimengerti," katanya.

Emas dan minyak, komoditas di tengah perang dagang

[Gambas:Video CNBC]

 

  

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mwi8aa
via IFTTT

Suku Bunganya Mau Dipangkas, Dolar Australia Malah Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia menguat awal perdagangan Selasa (1/10/19) melawan dolar Amerika Serikat (AS) maupun melawan rupiah. Padahal bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) diperediksi akan memangkas suku bunga kembali pada hari ini.

Berhadapan dengan dolar AS, pada pukul 7:30 WIB Mata Uang Kanguru menguat 0,07% ke level US$ 0,6754, sementara melawan rupiah menguat 0,15% ke Rp 9.587,76, berdasarkan data Refinitiv.

Pada bulan Juni dan Juli, bank sentral yang dipimpin Philip Lowe ini sudah memangkas suku bunga masing-masing 25 basis poin (bps) menjadi 1%. Tingkat suku bunga tersebut menjadi yang terendah sepanjang sejarah RBA.

Hari ini RBA diprediksi kembali memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 0,75%, berdasarkan data Forex Factory.

Spekulasi pemangkasan suku bunga semakin menguat sejak pekan lalu setelah Gubernur Lowe, memberikan indikasi ke arah sana. Berbicara di New South Wales dalam acara Armidale Business Chamber Dinner, Lowe mengatakan para anggota dewan bersiap kembali memangkas suku bunga setelah melakukannya pada Juni dan Juli lalu.

"Para anggota dewan bersiap untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter jika dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, menurunkan tingkat pengangguran menuju full employment, serta mencapai target inflasi", kata Lowe sebagaimana dilansir ABC News.

Pernyataan Lowe tersebut berubah dari sebelumnya yang mengatakan akan melihat dan menilai terlebih dahulu efek dari pemangkasan suku bunga sebelumnya.

Buruknya data tenaga kerja Australua nampaknya merubah sikap RBA. Biro Statistik Australia melaporkan di bulan Agustus naik menjadi 5,3% dari bulan sebelumnya 5,2%. Tingkat pengangguran tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Pemangkasan suku bunga kali ini terlihat hampir pasti, sehingga pelaku pasar akan meliihat bagaimana panduan kebijakan ke depannya.

Dengan tiga kali pemangkasan suku bunga dalam kurun waktu lima bulan, RBA terbilang agresif dan kemungkinan besar suku bunga tidak akan diturunkan lagi di sisa tahun ini. Hal tersebit membuat dolar Australia bisa sedikit bernafas.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2n6rgCL
via IFTTT

Asa Damai Dagang AS-China Membuncah, Straist Times Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura masuk ke zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini (1/10/2019) seiring dengan kembali membuncahnya harapan atas hubungan dagang dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Straits Times dibuka menguat 0,32 ke level 3.130,11 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 1 saham melemah, dan 8 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Kemarin (30/9/2019) pasar keuangan global diselimuti awan kelabu seiring dengan beredarnya kabar bahwa Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghapus pencatatan (delisting) saham-saham perusahaan China yang melantai di Wall Street dan membatasi penggunaan dana pensiun pemerintah di pasar keuangan Negeri Tiongkok.

Gedung Putih juga dikabarkan mempertimbangkan membatasi bahkan memblokir semua jenis investasi AS di China, dilansir CNBC International.

"Ini adalah salah satu prioritas utama pemerintah. Perusahaan-perusahaan China tidak patuh terhadap aturan yang ditetapkan PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) sehingga menimbulkan risiko bagi investor," ucap salah seorang sumber.

Namun, Juru Bicara Kementerian Keuangan AS, Monica Crowley membantah kabar tersebut.

"Pemerintah tidak sedang mempertimbangkan melarang perusahaan China untuk mencatatkan saham di bursa AS untuk saat ini," katanya pada Bloomberg seperti dikutip Reuters, Senin (30/9/2019).

Lebih lanjut, pelaku pasar menyampaikan bahwa ancaman delisting atas saham milik perusahaan asal Negeri Tiongkok hanya salah satu taktik sebelum melanjutkan dialog dagang pekan depan.

"Ini adalah strategi yang telah kita lihat di masa lalu - menjaga tekanan sangat tinggi dan kemudian menerima apa pun kesepakatan yang mungkin (dicapai)," ujar Luca Paolini, Kepala Stratejik di Pictet Asset Management, dilansir dari Reuters

Selain itu, analis juga memprediksi kesepakatan sementara (tentatif) dapat dicapai mengingat pemerintahan Trump akan berusaha untuk menghindari kejatuhan ekonomi Negeri Paman Sam di tahun tahun pemilihan.

"Meskipun kita seharusnya tidak membuat pre-asumsi, bagi Trump, tidak membuat kesepakatan dagang dengan China dapat (membuatnya) semakin dipandang negatif menjelang pemilihan tahun depan," ujar Tomoo Kinoshhita, Kepala Strategi Global di Invesco Asset Management, dikutip dari Reuters

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura. (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2o1him3
via IFTTT

Publik Dukung Trump Lengser dari Presiden AS? Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah penduduk Amerika Serikat yang percaya bahwa Presiden Donald Trump harus dimakzulkan meningkat selama sepekan terakhir. Seiring dengan dimulainya penyelidikan skandal pembicaraan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Skandal Trump dengan pemimpin Ukraina ini terungkap awal pertengahan September lalu. Trump menahan dana bantuan militer untuk Ukraina sebesar US$ 400 juta dan menekan Zelensky menyelidiki Hunter Biden, putra Joe Biden yang akan menjadi pesaing Trump dalam Pemilu Presiden AS 2020.

Dalam jejak pendapat Reuters dari 26-30 September, hasil survei menunjukan 45% warga yakin Trump harus 'dipecat', naik dari survei sebelumnya 37% lain. Sedangkan 41% lain tidak menginginkannya sementara 15% tidak tahu.


Angka warga yang ingin Trump segera lengser juga naik signifikan di antara para pendukung yang terafiliasi dengan partai. Di kalangan Partai Demokrat angkanya mencapai 74%.

Sementara untuk Partai Republik, ada kenaikan 3 poin menjadi 13%. Sedangkan warga yang tidak terafiliasi keduanya sekitar 37%.

"Dalam jejak pendapat, didapati juga bahwa dua dari tiga orang Amerika setuju jika pejabat negara harus dicopot, jika menggunakan jabatannya untuk bekerja sama dengan pemerintah asing untuk menyerang saingan politiknya," tulis Reuters sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Selasa (1/10/2019).


Hal senada juga dilakukan CNN. Bahkan dalam poling khusus yang dilakukan oleh lembaga risetnya, dikalangan kelompok independen dan Republikan, dukungan mengalir untuk pemakzulan Trump. Bahkan sekitar 47% mendukung pencopotan presiden kontroversial itu, naik dari sebelumnya 41%.

Sebelumnya, Ketua Parlemen AS Nancy Pelosi meyakinkan bahwa opini publik berada di posisi yang sama dengan kongres, terkait penyidikan dalam impeachment yang dilakukan ke Presiden Donald Trump.

"Di publik, gelombang telah berubah total ... setelah melihat pengaduan dan laporan IG (Inspektur Jenderal) dan sikap angkuh pemerintah, orang-orang Amerika mengambil keputusan yang berbeda," kata Pelosi seperti dilansir dari Reuters, Senin (30/09/2019).

Dia menambahkan, penolakannya di masyarakat sudah berevolusi ke desakan mempercepat proses pemakzulan.

"Seorang presiden Amerika Serikat akan menahan bantuan militer yang dibayar oleh pembayar pajak untuk menghancurkan pemimpin negara lain kecuali jika dia memberinya bantuan politik, itu sangat, sangat jelas," kata Pelosi lagi.

Presiden Trump memperingatkan bakal ada kekacauan di pasar saham jika upaya pelengseran dirinya dari kursi presiden tetap dilakukan Parlemen AS. Melalui Twitter pribadinya pekan lalu, @realDonaldTrump, ia menegaskan pasar saham bisa ambruk.

"Jika mereka benar melakukan ini, pasar saham bisa ambruk. Kalian (parlemen) pikir ini adalah keberuntungan mendapatkan kita sebagai Bursa Saham dan Ekonomi terbaik di negara ini. Tentu tidak," tulisnya di Twitter.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mtD7KL
via IFTTT

Wall Street Bersemangat, Bursa Tokyo Ikut Bergairah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Saham Tokyo dibuka menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Penguatan tersebut dipicu oleh berkurangnya ketegangan perdagangan AS-China dan penurunan yen, karena investor mengabaikan survei Jepang yang menunjukkan kepercayaan bisnis terus turun.

Mengutip AFP, indeks acuan Nikkei 225 naik 0,36% atau 78,55 poin menjadi 21.834,39 pada awal perdagangan, sementara Topix naik 0,50% atau 7,93 poin pada 1.595,73.

Wall Street juga membaik setelah Penasehat Perdagangan AS Peter Navarro membantah laporan bahwa administrasi Trump mempertimbangkan penghapusan emiten China dari bursa saham AS. "Berita palsu," katanya sebagaimana dilansir dari Reuters.

"Gagasan penggunaan banyak ide untuk melihat dampak pada perdagangan adalah sesuatu yang biasa kita terima," kata analis Ladenburg Thalmann Asset Management yang berbasis di New York Phil Blancato.

(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nfmVgs
via IFTTT

Mundurnya Direksi Sriwijaya Air, UNVR akan Stock Split

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup dengan pelemahan 0,45% ke level 6.169,1 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (30/9/2019).

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,56%, indeks Shanghai melemah 0,92%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,24%.

Potensi memanasnya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Selasa (1/10/2019).

1.Tak Digubris, 2 Direksi Sriwijaya Air Mundur

Tak tanggung-tanggung, sebanyak dua direksi Sriwijaya Air Group mundur dari jabatannya sebagai buntut dari pertikaian bisnis yang terjadi dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Kedua direksi yang mundur tersebut, adalah Direktur Operasi Capt. Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.

Fadjar mengatakan sudah menyampaikan surat kepada direktur utama Srijaya Air terkait dengan kondisi penerbangan. Namun surat tersebut belum direspons.

"Maka kami berdua memutuskan untuk mengundurkan diri untuk menghindari conflict of interest," kata Fadjar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin ini (30/9/2019)

Romdani menambahkan, sejak putus dengan Garuda Maintenance Facilities dirinya cukup khawatir. "Tidak lebih baik saya mengundurkan diri. Demikian," katanya.

2.6 Bank Setujui Restrukturisasi Krakatau Steel

Enam bank yang menjadi kreditur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyetujui restrukturisasi utang KRAS beserta anak usaha. Dengan disetujuinya restrukturisasi, beban utang KRAS menjadi berkurang dan jangka waktu pelunasan pinjaman menjadi lebih panjang.

Keenam bank melakukan perjanjian adendum yang menyetujui restrukturisasi tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengutarakan tujuan dari restrukturisasi tersebut untuk menyehatkan kondisi keuangan Krakatau Steel beserta beberapa anak usahanya, antara lain: Krakatau Wajatama, PT meratus Jaya Iron & Steel, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Engineering.

"Ini adalah bentuk upaya Krakatau Steel dan Anak Perusahaan dalam melakukan restrukturisasi secara menyeluruh dalam rangka menyehatkan kinerja finansial secara berkelanjutan (sustainable)," kata Silmy Karim, Senin (30/9/2019) di Jakarta.



BERLANJUT KE HAL 2 >>>> (sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mvo7Mo
via IFTTT

Duh! Moody's Sebut Korporasi RI Berpotensi Gagal Bayar Utang

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat utang internasional, Moody's Investor Service (Moody's) dalam riset terbarunya yang dirilis kemarin (30/9/2019) menganalisa bahwa perbankan di Indonesia paling rentan akibat menurunnya kemampuan perusahaan untuk mencicil kembali utang-utangnya.

Dalam laporan bertajuk 'Risks from Leveraged Corporates Grow as Macroeconomic Conditions Worsen' tersebut, Moody's meneliti resiko kredit dari 13 negara di kawasan Asia Pasifik, di mana Indonesia dan India menjadi negara yang terpapar resiko gagal bayar atas utang perusahaan paling tinggi.

Sebelas negara lainnya yang juga turut di Analisa resiko kreditnya termasuk, Australia, China, Hong Kong, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Australia Singapura, Taiwan, dan Thailand.


Moody's beranggapan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tensi geopolitik menjadi momok yang dapat menekan pemasukan perusahaan dan berujung pada melemahnya kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya.

"Tingkat gagal bayar (default) perusahaan di Asia Pasifik sejauh ini rendah, dibantu oleh suku bunga yang rendah dan kondisi pendanaan yang menguntungkan. Namun, meningkatnya ketegangan perdagangan dan geopolitik membebani ekonomi global dan rantai pasokan, di tengah pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat," ujar Rebaca Tan, Asisten Wakil Presiden Moody's.

Lebih lanjut, sejatinya rasio utang korporasi Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki angka terendah dibanding negara-negara lainnya. Demikian pula rasio utang terhadap pendapatan perusahaan sebelum pajak, bunga, dan depresiasi (EBITDA) juga cukup aman.

Ini mengingat 47% utang korporasi di Indonesia memiliki skor rasio utang terhadap EBITDA berada di bawah 4. Angka ini jauh lebih baik dibanding 11 negara lainnya.

Meskipun demikian, profil utang korporasi Indonesia sangat buruk karena kemampuan membayar utangnya menurun.

(BERLANJUT KE HALAMAN DUA) (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mrL2rX
via IFTTT

Bersiaplah Makin Macet! Tol Cikampek 5 Hari Ada Pemeliharaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi Anda yang sering melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, kemacetan parah tentu sudah lazim karena ada pembangunan tol layang. Namun, pekan ini potensi kemacetan bakal semakin parah setidaknya empat hari ke depan sampai Jumat (4/9)

Tol Jakarta-Cikampek (Japek) bakal mengalami pemeliharaan berupa rekonstruksi rigid. Pekerjaan itu berlangsung selama lima hari, mulai Senin (30/9/2019) pukul 10.00 WIB hingga Jumat (4/10/2019) pukul 05.00 WIB.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut akan berlangsung di lajur 2 Tol Japek arah Jakarta. Tepatnya yakni berlokasi di Km 24+780 hingga Km 24+680. Panjang lajur yang direkonstruksi mencapai sekitar 100 m.

"Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek telah melakukan sosialisasi rencana pekerjaan dengan memasang media luar ruang berupa spanduk imbauan pekerjaan dan Variable Message Sign (VMS) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek dan Jakarta," ungkap Heru melalui keterangan tertulis, Minggu (29/9/2019).

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Manajemen Konstruksi. Koordinasi tersebut berkaitan dengan pengaturan perbaikan dengan jadwal proyek lainnya yang ada di koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Di Tol Japek juga terdapat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, LRT Jabodebek, dan Tol Japek II Elevated. Masing-masing punya jadwal pekerjaan yang berbeda.

"Untuk mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi, Jasa Marga bersama dengan kepolisian juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas," imbuh Heru.

Rekayasa yang dimaksud, yakni berupa contra flow secara situasional. Rencananya, contra flow berlangsung mulai titik awal Km 22+000 s.d Km 29+000 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.

"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pekerjaan rekonstruksi tersebut karena berdampak pada penyempitan lajur di sekitar lokasi pekerjaan," urainya.

"Selama pekerjaan berlangsung, Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, memperhatikan rambu-rambu dan arahan petugas, serta mengatur waktu perjalanannya," lanjutnya. (hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mpSN1q
via IFTTT

Pembukaan Pasar: Rupiah Menguat ke Rp 14.175/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Namun dolar AS masih dekat dengan Rp 14.200.

Pada Selasa (1/10/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.175 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 07:39 WIB:

Periode

Kurs

1 Pekan

Rp 14.163,25

1 Bulan

Rp 14.220

2 Bulan

Rp 14.277

3 Bulan

Rp 14.340

6 Bulan

Rp 14.525

9 Bulan

Rp 14.699

1 Tahun

Rp 14.884,75

2 Tahun

Rp 15.659,6

                                                              
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang klai terakhir diperbarui pada 30 September pukul 15:57 WIB:  

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 14.228

3 Bulan

Rp 14.328

                                                                                               
Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 07:56 WIB:

Bank

Harga Beli

Harga Jual

Bank BNI

Rp 14.075

Rp 14.255

Bank BRI

Rp 14.135

Rp 14.195

Bank Mandiri

Rp 14.000

Rp 14.250

Bank BTN

Rp 14.119

Rp 14.269

Bank BCA

Rp 14.144

Rp 14.242

CIMB Niaga

Rp 14.000

Rp 14.170

             

          

 

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oF49PQ
via IFTTT

Di Hari Kesaktian Pancasila, Mampukah Rupiah Ikut Sakti?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya berpeluang menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

 Berikut kurs dolar AS di pasar NDF jelang penutupan pasar kemarin dibandingkan hari ini, Selasa (1/10/2019), mengutip data Refinitiv:

Periode

Kurs 30 September (15:52 WIB)

Kurs 1 Oktober (07:39 WIB)

1 Pekan

Rp 14.176

Rp 14.163,25

1 Bulan

Rp 14.222

Rp 14.220

2 Bulan

Rp 14.277

Rp 14.277

3 Bulan

Rp 14.340

Rp 14.340

6 Bulan

Rp 14.524

Rp 14.525

9 Bulan

Rp 14.709

Rp 14.699

1 Tahun

Rp 14.892

Rp 14.884,75

2 Tahun

Rp 15.515

Rp 15.659,6


Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 30 September pukul 15:57 WIB:

 

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 14.228

3 Bulan

Rp 14.328

 
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nYHpu0
via IFTTT

Awas Tertipu, Pengguna Android Wajib Hindari Aplikasi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi pengguna ponsel Android harus lebih hati-hati menginstal aplikasi. Sebab ditemukan aplikasi jahat fleeceware yang akan menguras isi kantong kamu.

Aplikasi curang ini ditemukan oleh Sophos. Lembaga cyber security ini menemukan deretan aplikasi curang yang memanfaatkan kelengahan pengguna Android membatalkan berlangganan layanan. Aplikasi ini tidak disusupi malware atau virus berbahaya tetapi mereka memungut biaya berlangganan yang tidak wajar.


"Aplikasi ini sendiri tampaknya tidak berbahaya atau mengandung kode berbahaya; beberapa aplikasi ini bahkan mungkin memiliki manfaat bagi pengguna. Namun, sulit membayangkan siapa pun dikenai biaya ratusan dolar untuk aplikasi barcode reader sederhana atau filter foto," ujar Sophos seperti dikutip Senin (30/9/2019).

Modus aplikasi ini, biasanya aplikasi ini meminta pengguna untuk melakukan sign-in dengan memberikan data-data termasuk nomor kartu kredit. Setelahnya itu pengguna akan diberikan masa uji coba atau trial selama 3 hari. Aplikasi lain beri masa trial hingga 30 hari.

Setelah masa gratis habis maka tagihan penggunaan aplikasi akan muncul. Aplikasi ini secara otomatis mendaftarkan penggunanya untuk berlangganan. Uninstall aplikasi ini ternyata bukan solusi karena tagihan masih muncul.

Beberapa pengguna melaporkan tidak berhasil berhenti berlangganan selama uji coba dan dapat tagihan mahal. Salah satunya aplikasi QR code reader yang dikenakan biaya berlangganan 104,99 euro setelah penggunaan 72 jam. Pembuat aplikasi bernama Professional GIF Maker memungut biaya berlangganan 214,99 euro (Rp 3,8 juta) setelah uji coba berakhir.


Lanjut ke halaman 2 >>>
(roy/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mmX7yq
via IFTTT

Duh! BPJS dan Sederet Tarif Ini Akan Naik, Eh Ditambah Lagi Tol

Jakarta, CNBC Indonesia - Sabar, sabar, dan sabar. Mungkin kata tersebut cocok untuk menghadapi rencana pemerintah yang sudah menyiapkan beberapa skenario kenaikan tarif.

Kenaikan tarif ini cukup beragam, dari iuran BPJS Kesehatan hingga cukai rokok yang kenaikannya mencapai 23%.

CNBC Indonesia mencoba merangkumnya kembali di bawah ini apa saja tarif yang dinaikkan sesuai dengan rencana pemerintah.

Simak daftarnya dimulai dari Iuran BPJS Kesehatan.

BERLANJUT KE HALAMAN SELANJUTNYA : BPJS KESEHATAN >>>>

(sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2n55JKJ
via IFTTT

Sriwijaya Air: Utang Bengkak, Digugat Garuda dan Terancam Tutup

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2019 tampaknya bukan periode yang baik bagi Sriwijaya Air, maskapai kelas medium yang pertama kali terbang di jagad Nusantara pada 10 November 2003. Maskapai penerbangan yang didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim ini bertubi-tubi didera persoalan.

Utang
Masalah pertama, utang perusahaan yang menggunung. Sebelum terjadi kerja sama antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya, maskapai ini punya beban tanggungan ke beberapa BUMN yang bisa dibilang besar sebagaimana diungkapkan Kementerian BUMN.

Beberapa kewajiban itu, mengacu data yang diperoleh, di antaranya PT Pertamina (Persero) sebesar Rp 942 miliar, PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) atau anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) sebesar Rp 810 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebanyak Rp 585 miliar, utang spare parts US$ 15 juta, dan kepada PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 80 miliar, serta PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp 50 miliar.

Mengutip laporan keuangan konsolidasi Garuda Indonesia per Juni 2019 lalu, total piutang grup ini ke Sriwijaya Air bernilai sebesar US$ 118,79 juta atau setara dengan Rp 1,66 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari akhir Desember 2018 yang senilai US$ 55,39 juta (Rp 775,55 miliar).

Besarnya beban itu mendorong terjadinya kerja sama pada 19 November 2018 dan pemegang saham Sriwijaya menyerahkan operasional maskapai itu kepada Garuda Indonesia.

Selanjutnya, kerja sama KSO (kerja sama operasional) diubah menjadi KSM (kerja sama manajemen) sebagai antisipasi agar kerja sama keduanya tak 'disemprit' Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).

Namun belakangan, KSM pun akhirnya tak harmonis. Ketegangan kedua grup ini memuncak ketika Dewan Komisaris Sriwijaya Air memutuskan untuk melakukan perombakan di jajaran direksi yang didominasi perwakilan Garuda. Keputusan itu tertera dalam Surat Pemberitahuan dengan Nomor: 001/Plt.DZ/ET/SJ/IX/2019 yang diperoleh CNBC Indonesia, Selasa (10/9/2019).


Gugatan
Atas langkah Sriwijaya ini, anak usaha Garuda, yakni maskapai penerbangan murah PT Citilink Indonesia resmi menggugat Sriwijaya Group (Sriwijaya Air dan NAM Air) atas dugaan wanprestasi dalam perjanjian bisnis antara kedua grup maskapai penerbangan ini.

VP Corporate Secretary Citilink Indonesia Resty Kusandarina belum menjelaskan secara detail gugatan ini. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan juga belum memberikan penyataan resmi terkait dengan gugatan ini. Ikhsan hanya berkomentar perlu melakukan komunikasi dengan pihak Citilink.

CNBC Indonesia juga sudah meminta komentar dari manajemen Sriwijaya Air Group, termasuk dari pemilik yakni Chandra Lie, namun hingga kini pengusaha asal Pangkal Pinang itu belum memberikan penyataan.


LANJUT HALAMAN 2: 10 alasan mengapa Sriwijaya direkomendasikan tutup

(tas/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nW4Xj3
via IFTTT

Jika Trump Dicopot dari Presiden, AS Bakal Perang Saudara?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengatakan jika ia dicopot dari kursi presiden, mungkin perang saudara bakal meletus di AS.

Hal ini ditegaskannya dalam Twitter @realDonaldTrump pada Senin (30/9/2019), seraya mengutip pembawa acara Fox News Pastor Robert Jeffress, yang menilai pemakzulan pada Trump bisa mengarah pada perang saudara.

"Jika Demokrat berhasil mengeluarkan Presiden dari jabatannya (yang tidak akan pernah terjadi), itu akan menyebabkan pecahnya Perang Sipil di negara ini dari mana Negara kita tidak akan pernah sembuh," kata Mr Trump, mengaitkan kutipan itu dengan Jeffress, sebagaimana dikutip dari CBSNews.


Jeffress mengatakan hal itu dalam acara lokal Fox, "Fox & Friends". Trump menambahkan pemikirannya dalam tanda kurung pada Twitter bahwa ia tidak akan pernah akan dipindahkan dari kantor.

Tindakan sang presiden kontroversial ini mendapat reaksi luas dari masyarakat Amerika bahkan viral. #CivilWar2 (perang saudara 2) menjadi trending di Twitter sebagaimana #CivilWarSignup.

Sebelumnya AS pernah dilanda perang saudara tahun 1861-1865. Di mana negara bagian di selatan mengumumkan merdeka dan membuat konfederasi AS.


"Saya telah mengunjungi negara yang dilanda perang saudara," kata perwakilan Partai Republik Adam Kinzinger di Twitter.

"@realDonaldTrump aku tidak pernah membayangkan kutipan seperti itu diulangi seorang presiden. Ini menjijikan," katanya tokoh Republikan yang memang kerap mengkritik Trump ini.

Masyarakat lainnya juga menilai tindakan Trump menghasut perang saudara dapat mendorong kekerasan.

Upaya pemakzulan Trump ditegaskan Kongres AS pada pekan lalu. Skandal Trump dengan pemimpin Ukraina menjadi pemicu.

Skandal Trump dengan pemimpin Ukraina ini terungkap awal pertengahan September lalu. Trump menahan dana bantuan militer untuk Ukraina sebesar US$ 400 juta dan menekan Zelensky menyelidiki Hunter Biden, putra Joe Biden yang akan menjadi pesaing Trump dalam Pemilu Presiden AS 2020.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mqgCGp
via IFTTT

Kader BPJS Kesehatan yang Nagih Iuran Bukanlah Debt Collector

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi bahkan penagihan langsung kepada 15 juta peserta yang saat ini masih menunggak pembayaran premi. Penagihan langsung ini ternyata dilakukan oleh para relawan.

Namun yang perlu dicatat adalah, relawan atau kader JKN ini bukanlah 'debt collector' yang berkonotasi negatif.

Sekretaris Utama BPJS Kesehatan Kisworowati menegaskan Kader JKN merupakan perorangan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tidak hanya secara spesifik untuk mengumpulkan iuran, melainkan juga untuk mendaftarkan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS.

"Serta memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai Program JKN-KIS, hingga menjadi jembatan penanganan pengaduan masyarakat. Kami mengajukan keberatan atas penggunaan istilah debt collector," terang Kisworowati.

Sampai Juni 2019 lalu, jumlah kader JKN atau relawan ini mencapai 3.288 orang.

Lebih jauh berikut fungsi para kader JKN:

  • Pengingat dan Pengumpul Iuran
  • Sosialisasi dan Edukasi mengenai program JKN-KIS
  • Pendaftaran peserta JKN-KIS
  • Pemberian informasi dan menerima keluhan

Sementara, relawan ini dilengkapi dengan beberapa atribut. Ini dia :
Mau Jadi 'Debt Collector' BPJS Kesehatan, Gajinya Joss Nih!Foto: BPJS Kesehatan

(sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nYq9VC
via IFTTT

BNI Galang Dana Rp 2,39 T dari Emisi NCD

Jakarta, CNBC Indonesia -  BNI menggalang dana sebesar Rp 2,39 Triliun melalui instrumen sertifikat deposito atau Negotiable Certificates of Deposit (NCD). NCD tersebut dirilis dalam lima tenor dengan tingkat kupon kisaran 6,31% hingga 6,8%.

Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia (Senin, 30/09/2019).

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oJXTX7
via IFTTT

Delisting Perusahaan China Hoaks, Wall Street Semringah

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham Wall Street naik pada penutupan perdagangan Senin (30/9/2019). Data China yang baik dan pembicaraan damai perdagangan AS-China yang positif memberi optimisme pada pasar.

Dow Jones naik 0,4% ke 29.916,69. Sedangkan indeks S&P 500 naik 0,5% ke 2.976,71 sementara Nasdaq naik 0,8% ke 7.999,34.

Baik Dow Jones dan S&P 500 berakhir dengan kenaikan moderat sementara Nasdaq sedikit lebih rendah.


Sentimen Wall Street membaik setelah Penasehat Perdagangan AS Peter Navarro membantah laporan bahwa administrasi Trump mempertimbangkan penghapusan China dari bursa saham AS.

"Berita palsu," katanya sebagaimana dilansir dari Reuters.

Kekhawatiran akan delisting perusahaan China dan boikot investasi AS di perusahaan China sempat membuat S&P 500 dan Nasdaq tersungkur di Jumat pekan lalu.

"Gagasan penggunaan banyak ide untuk melihat dampak pada perdagangan adalah sesuatu yang biasa kita terima," kata analis Ladenburg Thalmann Asset Management yang berbasis di New York Phil Blancato.

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oErYY3
via IFTTT

DPR Baru Dilantik, Jokowi Siap Revisi 74 UU Demi Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 575 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019-2024 akan dilantik pada Selasa (1/10/2019). Para anggota DPR itu terpilih dari 80 daerah pemilihan di seluruh Indonesia dalam perhelatan Pemilu 2019 lalu.

Berkaitan dengan pelantikan DPR periode baru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan keinginan yang berkaitan dengan perekonomian dalam negeri. Hal ini dikemukakan Jokowi saat menyampaikan sambutan di depan ratusan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dalam acara Musyawarah Nasional HIPMI di Hotel Sultan, Jakarta.


"Setelah pelantikan DPR yang baru, kita akan ajukan banyak sekalo revisi UU. Kemarin sudah kita hitung ada 74 UU yang kita minta revisi," kata Jokowi pekan lalu.


Kepala negara menegaskan tak lagi mau ambil pusing terhadap masalah-masalah yang selama ini membuat Indonesia tertinggal dari negara lain hanya karena peraturan perundang-undangan yang berbelit.


"Kita minta revisi agar kecepatan, bergerak, bersang dengan negara lain," kata bekas Gubernur DKI Jakarta itu.


Jokowi lantas menyinggung rencana pemerintah mengeluarkan sebuah payung hukum sakti bernama Omnimbus Law, yang memungkinkan pemerintah membatalkan sejumlau ketentuan dalam UU.

Konsep Omnimbus Law adalah suatu peraturan perundang-undangan yang dibuat secara lalu lintas undang-undang sektoral untuk mencabut berbagai ketentuan dari sektor-sektor tersebut. Aturan ini dianggap cara paling efektif mengatasi soal izin.

"Nanti akan kita mintakam yang namanya Omnimbus Law, sehingga kecepatan betul-betul ada di daya saing ekonomi kita," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nhh2iG
via IFTTT

Sunday, September 29, 2019

Siap Stock Split, Saham Unilever Langsung Amblas Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten konsumer besar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), langsung terkoreksi pada perdagangan sesi pagi, Senin (30/9/2019) setelah investor domestik banyak melego saham UNVR di tengah rencana perusahaan yang akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.27 WIB, saham UNVR minus 1,06% di level Rp 46.500/saham dengan nilai transaksi Rp 14,43 miliar dan volume perdagangan 310.300 saham.

Asing justru masuk ke saham UNVR hari ini Rp 1,24 miliar, sementara koreksi terjadi lantaran investor domestik banyak melego saham ini. Hari ini domestik menjual Rp 14,1 miliar saham.

Sentimen bagi UNVR terjadi ketika perseroan mengumumkan akan melakukan pemecahan nilai saham.

Kabar tersebut sebetulnya disambut antusias oleh para pelaku pasar modal domestik. Sejumlah grup pesan singkat WhatsApp investor saham ramai membagikan informasi mengenai rencana aksi korporasi perusahaan multinasional yang bermarkas di London, Inggris tersebut.

Manajemen Unilever Indonesia tampaknya tak mau heboh menyampaikan hal ini dan memilih akhir pekan untuk menyampaikan pengumuman ini pada Sabtu (28/09/2019), pukul 20.33 WIB melalui surat yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat libur dan tidak ada aktivitas perdagangan saham.


Dalam surat tersebut langsung disebutkan rencana perseroan melakukan stock split. "Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.

Manajemen lebih lanjut menyampaikan, perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Waktu pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan lebih lanjut.


Namun perseroan belum menyebutkan rasio pemecahan nilai saham yang akan dilakukan perseroan. Hingga akhir perdagangan pekan lalu, nilai saham UNVR diperdagangkan pada harga Rp 47.000/saham.

Jika diasumsikan perseroan akan melakukan stock split 1:10 maka harga saham berada pada level Rp 4.700/unit. Namun jika rasionya 1:5 maka harga saham Rp 9.400/saham.

Tentu saja pemecahan nilai saham ini akan membuat investor lebih murah untuk membelinya. Jika ingin membeli satu lot cukup dengan Rp 470.000 atau Rp 940.000 saja, tidak perlu mengeluarkan uang Rp 4,7 juta/lot.

"Kami berharap dengan adanya stock split ini harga saham UNVR akan menjadi lebih terjangkau oleh investor ritel kebanyakan. Selain itu, stock split ini juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan bursa efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR," kata Sancoyo Antarikso, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan UNVR, dalam rilis, Senin (30/9/2019).


Saat ini total jumlah saham yang dicatatkan perseroan di BEI mencapai 7,63 miliar unit. Dari total jumlah saham tersebut, 84,99% atau 6.484.877.500 dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding B.V dan sisanya 15.01% atau 1.145.122.500 dimiliki oleh publik atau masyarakat.

Saham UNVR merupakan salah satu saham berkapitalisasi besar yang cukup aktif dan likuid ditransaksikan di para pelaku pasar. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri fast moving consumer goods (FMCG), UNVR juga punya reputasi yang cukup baik.

Perusahaan yang dipimpin Hermant Bakhsi ini punya nilai kapitalisasi Rp 356,61 triliun, merupakan yang terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal II 2019, nilai aset UNVR saat ini tercatat mencapai Rp 21,87 triliun. Untuk sekedar mengingatkan, perseroan adalah market leader untuk produk-produk kebutuhan rumah tangga, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2okLh8C
via IFTTT

AS-China Bisa Panas Lagi, Bursa Saham Asia Berguguran

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia berguguran pada perdagangan pertama di pekan ini, Senin (30/9/2019). Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei jatuh 0,39%, indeks Shanghai melemah 0,14%, indeks Hang Seng turun 0,42%, indeks Straits Times terkoreksi 0,79%, dan indeks Kospi berkurang 0,2%.

Potensi memanasnya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

CNBC International melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump kini sedang mempertimbangkan langkah untuk memangkas investasi AS di China, seperti dikutip dari seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber tersebut menyebut bahwa salah satu opsi yang mungkin diambil adalah memblokir seluruh investasi keuangan dari AS terhadap perusahaan-perusahaan asal China.


Restriksi tersebut dimaksudkan untuk melindungi investor asal AS dari risiko yang berlebihan yang mereka tanggung, seiring dengan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh China terhadap perusahaan-perusahaan di sana. 

Sebelumnya, Bloomberg memberitakan bahwa para pejabat pemerintahan AS mempertimbangkan opsi untuk men-delisting perusahaan-perusahaan asal China yang melantai di AS.

Langkah ini dimaksudkan guna membatasi aliran modal portofolio dari investor asal AS ke perusahaan-perusahaan asal China. Lebih lanjut, AS juga mempertimbangkan untuk melarang dana pensiun dari pegawai pemerintah untuk diinvestasikan ke pasar keuangan China.

Pemberitaan ini muncul kala kedua negara akan segera menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. Melansir Bloomberg, Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertandang ke AS selepas tanggal 7 Oktober guna memimpin delegasi China.

AS-China Bisa Memanas, Bursa Saham Asia BerguguranFoto: Wakil Perdana Menteri China Liu He berjabat tangan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin di luar kantor Perwakilan Dagang AS di Washington, AS, (9/5/2019). (REUTERS / James Lawler Duggan)

 

Sebelumnya, seperti dilansir dari CNBC International yang mengutip tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut, negosiasi dagang tingkat tinggi antara AS dan China akan digelar selama dua hari, yakni pada tanggal 10 dan 11 Oktober.


TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(ank/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nHCTjq
via IFTTT

BPH Migas Tetapkan Harga Jargas Lebih Murah dari LPG 3 KG

Jakarta, CNBC Indonesia- Hasil sidang komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan gas Bumi (BPH Migas) menetapkan harga jual gas pada jaringan gas (Jargas) untuk Rumah Tangga (RT) 1 dan pelanggan kecil (PK) 1 lebih murah dibandingkan harga gas LPG 3 Kg di Pasar.

Kepala BPH Migas, Fanshrullah Asa mengatakan harga jual gas untuk konsumen Rumah Tangga (RT) 1 dan Pelanggan Kecil (PK) 1 paling banyak sebesar Rp 4.250 per meter kubik (m3), lebih murah dibanding harga gas LPG 3 Kg yang berkisar Rp 5.013 sampai dengan Rp 6.226/m3.  Sementara itu, harga jual gas untuk konsumen RT-2 dan PK-2 sebesar Rp6.250, lebih murah dari pada harga pasar Gas LPG 12 Kg yang berkisar Rp 9.085 sampai Rp11.278

Penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil ditetapkan untuk 7 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, Kabupaten Musi Rawas di Sumatera Selatan, Kabupaten Deli Serdang di Sumatera Utara, Kabupaten Serang di Banten, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe di Aceh dan Medan Sumatera Utara.


Di mana prosedur penetapan harga jual gas untuk RT dan PK untuk Jargas tersebut sebelum ditetapkan dalam sidang Komite telah melalui tahapan survei daya beli masyarakat dan public hearing dengan melibatkan Kementerian ESDM, Pemda Provinsi Kab/Kota, KPPU serta instansi lainnya yang terkait.

"Dalam penetapan harga jual gas, BPH Migas berprinsip mewujudkan keseimbangan antara Badan Usaha dalam memperoleh keuntungan yang wajar dan tetap menjaga keandalan dan keamanan layanan Jargas, Masyarakat dan usaha kecil memperoleh harga Jargas yang wajar sesuai kemampuan daya beli dan mendukung kepentingan Pemerintah untuk diversifikasi energi dari konsumsi  LPG ke Jargas," katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi BPH Migas, Jumat (27/9/2019).

BPH Migas Tetapkan Harga Jargas Lebih Murah dari LPG 3 KGFoto: Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa Memberikan Kata Sambutan di HME 2019 (dok: BPH Migas)


Adapun kategori RT 1 adalah rumah susun, rumah sederhana, rumah sangat sederhana dan sejenisnya. Sementara untuk RT 2 adalah rumah menengah ke atas, rumah mewah dan apartemen. Selanjutnya untuk PK 1 meliputi RS Pemerintah, Puskesmas, Panti asuhan, tempat ibadah, Lembaga Pendidikan Pemerintah, Lembaga keagamaan, kantor pemerintah dan lembaga sosial.

"Pelanggan Kecil 2 meliputi Hotel, Restoran/Rumah Makan, Rumah Sakit, Swasta, Perkantoran Swasta, Lembaga Pendidikan Swasta, Pertokoan/Ruko/Rukan/Pasar/Mall/Swalayan dan kegiatan komersial sejenisnya," terangnya.


Pemerintah tengah melakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur Jargas agar ketersediaan energi dapat diakses oleh masyarakat kecil secara langsung sekaligus mendukung program diversifikasi energi dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar bersubsidi APBN (BBM dan LPG 3 Kg) untuk beralih ke penggunaan alternatif gas bumi untuk sektor rumah tangga dan transportasi.

Keseriusan Pemerintah ini telah dituangkan dalam sasaran Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) untuk pemenuhan kebutuhan energi final sektor rumah tangga sesuai dengan membangun jaringan gas kota bagi 4,7 juta Sambungan Rumah Tangga (SR) pada tahun 2025. Hingga September 2019, BPH Migas telah menetapkan harga Jargas di 45 Kabupaten/Kota dengan harga jual di bawah harga pasar gas LPG 3 Kg dan 12 Kg.

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2orYv3C
via IFTTT

5 Kali Absen di PBB, Jokowi Bakal Hadir di Sidang Berikutnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda Sidang Umum ke-74 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York memantik pertanyaan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang untuk kesekian kalinya mewakili Jokowi dalam sidang PBB mengutarakan bahwa sejumlah pemimpin dunia kerap kali menanyakan absennya Jokowi dalam sidang PBB.

"Semua menanyakan, mana pak Joko? Jadi yang ditanya pak Jokowi," kata Wapres usai menyampaikan pidato dalam Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

Sidang ke-74 PBB dibuka pada 17 September dan berakhir pada 27 September 2019 yang saat itu digelar pertemuan tingkat tinggi.

Selama pemerintahan Kabinet Kerja, Jokowi memang tidak pernah hadir dalam Sidang Umum PBB. JK bahkan tercatat sudah 5 kali mewakili Jokowi untuk hadir dalam pagelaran tersebut.


JK menilai, ketidakhadiran Jokowi murni karena kesibukan mengurus persoalan di dalam negeri. Namun, Wapres tetap berharap Jokowi bisa hadir dalam agenda tersebut, setidaknya dalam jangka waktu 5 tahun yang akan datang.

"Memang tahun ini, kita harapkan beliau hadir. Tapi karena kesibukan di dalam negeri, jadi saya yang pergi untuk mewakili beliau. Jadi sekali lagi, itu penting bagi suatu kepala negara hadir di sini," kata JK.

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin pun menjelaskan alasan utama kepala negara sampai 5 kali berturut-turut absen dalam sidang umum PBB.

"Saya ingin sampaikan bahwa dalam lima tahun kepemimpinan Pak Jokowi, beliau kan lebih berkonsentrasi untuk fokus urusan dalam negeri, tapi kan tidak berarti presiden tidak memikirkan tentang kebijakan politik luar negeri," kata Ngabalin sebagaimana dilansir dari Detik.com, Minggu (29/9/2019).


Meskipun absen, Ngabalin menegaskan bahwa kepala negara tetap memantau perkembangan terkini sidang PBB. Apakah itu menanyakan langsung kepada JK, maupun kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Dan setiap pelaksanaan PBB presiden juga selalu memantau perkembangannya ya, hari per hari, jam per jam, baik itu berkomunikasi langsung dengan wakil presiden maupun presiden menerima laporan dari Menlu Ibu Retno," katanya.

Ngabalin pun menganggap wajar ketidakhadiran Jokowi dalam sidang PBB. Namun jika tidak ada aral melintang, ia memastikan bahwa Jokowi akan hadir dalam sidang PBB berikutnya.

"Kalau terkait dengan agenda kemarin jangan lupa bahwa presiden dan wakil presiden itu kan satu paket pemimpin lembaga di DPR. Sehingga dalam hal yang penting tentu beliau berdua, membagi tugas yang sangat banyak,"

"Insya Allah tidak ada aral melintang saya percaya dan yakin akan merencanakan kehadiran beliau di masa mendatang. Artinya dalam agenda sidang PBB di masa akan datang, beliau merencanakan untuk hadir," tuturnya.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mVPdwm
via IFTTT

Harga Emas Kok Turun Lagi Sih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali melemah di perdagangan pasat spot pagi ini. Sepertinya investor masih wait and see, belum berani melangkah lebih jauh menanti perkembangan terbaru hubungan Amerika Serikat (AS)-China.

Pada Senin (30/9/2019) pukul 08:45 WIB, harga emas berada di US$ 1.494,76/troy ons. Turun 0,13% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Harga sang logam mulia belum berhenti terkoreksi sejak 24 September. Sejak saat itu sampai hari ini, harga emas sudah amblas 2,42%.

Pelemahan harga emas pagi ini dipicu oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang AS-China yang mereda dan mendorong penguatan dolar AS. Menguatnya dolar AS membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor asing yang tidak memegang greenback. Pasalnya emas global dibanderol dalam dolar AS dan ketika harga emas menjadi mahal maka cenderung mengerek turun permintaan.

China berharap bahwa Beijing dan Washington dapat segera menyelesaikan masalah perdagangan kedua belah pihak dengan 'tenang dan rasional' harap Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, seperti diwartakan Reuters. Kedua negara sepakat untuk menggelar dialog tingkat menteri pada 10-11 Oktober mendatang.

Namun hal yang masih perlu diwaspadai adalah rencana pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang sedang mempertimbangkan untuk mengusir perusahaan-perusahaan China dari bursa saham New York alias Wall Street. Forced delisting ini tentu akan memicu ekskalasi hubungan AS-China.

Sementara itu dari dalam negeri, harga emas logam mulia Antam di Butik Emas LM - Pulau Gadung pekan lalu ditutup melemah ke Rp. 712.000/gram. Harga emas Antam sepekan lalu juga cenderung mengalami koreksi mengikuti pergerakan harga emas global. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2onDXsU
via IFTTT

AS Ingin Batasi Investasi di China, Indeks Shanghai Memerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong mengawali perdagangan pertama di pekan ini, Senin (30/9/2019), di zona merah. Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai melemah 0,14% ke level 2.927,92, sementara indeks Hang Seng jatuh 0,42% ke level 25.844,71.

Potensi memanasnya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham China dan Hong Kong.


CNBC International melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump kini sedang mempertimbangkan langkah untuk memangkas investasi AS di China, seperti dikutip dari sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber tersebut menyebut bahwa salah satu opsi yang mungkin diambil adalah memblokir seluruh investasi keuangan dari AS terhadap perusahaan-perusahaan asal China.

Restriksi tersebut dimaksudkan untuk melindungi investor asal AS dari risiko yang berlebihan yang mereka tanggung, seiring dengan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh China terhadap perusahaan-perusahaan di sana.

Pemberitaan ini mencuat kala kedua negara akan segera menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. Melansir Bloomberg, Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertandang ke AS selepas tanggal 7 Oktober guna memimpin delegasi China.

Sebelumnya, seperti dilansir dari CNBC International yang mengutip tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut, negosiasi dagang tingkat tinggi antara AS dan China akan digelar selama 2 hari, yakni pada tanggal 10 dan 11 Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mWGpGn
via IFTTT

Pukul 09:00 WIB: Rupiah Melemah ke Rp 14.170/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sekarang berbalik melemah. Dolar AS bahkan semakin mendekati level Rp 14.200.

Pada Senin (30/9/2019) pukul 09:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.170. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 08:46 WIB:

Periode

Kurs

1 Pekan

Rp 14.156

1 Bulan

Rp 14.200

2 Bulan

Rp 14.253

3 Bulan

Rp 14.318

6 Bulan

Rp 14.502

9 Bulan

Rp 14.688,5

1 Tahun

Rp 14.873

2 Tahun

Rp 15.493

                                                                                         
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 08:02 WIB:  

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 14.180

3 Bulan

Rp 14.280

                                                                                               
Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 08:47 WIB:

Bank

Harga Beli

Harga Jual

Bank BNI

Rp 14.075

Rp 14.255

Bank BRI

Rp 14.160

Rp 14.220

Bank Mandiri

Rp 14.025

Rp 14.275

Bank BTN

Rp 14.119

Rp 14.269

Bank BCA

Rp 14.112

Rp 14.210

CIMB Niaga

Rp 14.000

Rp 14.170

                        

 

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2okFjof
via IFTTT

Demo Lagi, Aksi Profit Taking Bayangi IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan di awal pekan ini masih rentan melanjutkan pelemahan. Sentimen perdagangan bursa saham domestik masih akan tertuju pada perhatian pelaku pasar terkait berlanjutnya aksi demonstrasi menolak sejumlah RUU bermasalah.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/9/2019), IHSG melemah 0,54% ke level 6.196,89. Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,77%, indeks Hang Seng melemah 0,33%, indeks Straits Times terkoreksi 0,14%, dan indeks Kospi anjlok 1,19%.

Hans Kwee, Direktur PT Anugerah Mega Investama berpendapat, sempat aksi demonstrasi susulan masih menjadi perhatian pasar pada perdagangan pekan ini.


Meski tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar, tetapi demo yang diikuti aksi tidak terpuji menimbulkan keluarnya dana asing dari pasar saham dan beralih ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

"Kami perkirakan IHSG berpeluang melemah pada perdagangan Senin dengan support di level 6.191 sampai 6.165 dan resistance di level 6.219 sampai 6.256," kata Hans Kwee, dalam riset yang diterima CNBC Indonesia, Senin (30/9/2019).

Phillip Sekuritas mencermati, sentimen dari global hari ini bersumber dari organisasi perdagangan dunia, WTO yang diekspektasikan akan mengabulkan permintaan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari Eropa, yang dapat memicu balasan tarif dari Uni Eropa.

Kemudian, lanjut Phillip Sekuritas, AS juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membatasi investasi AS di China. Dari dalam negeri investor akan menanti rilisnya data inflasi yang akan dijadwalkan rilis hari Selasa, 1 Oktober 2019.

"IHSG berpeluang untuk melemah hari ini pada penutup kuartal III-2019," tulis Phillip Sekuritas.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mU1S2I
via IFTTT

Live Now!!Omnibus Law, Jurus Menggenjot Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menyiapkan Omnibus Law dalam mempermudah perizinan usaha dan investasi. Undang-undang Omnibus Law akan dimulai dengan penataan kembali kewenangan.

Seperti apa payung hukum ini akan disusun pemerintah dan bagaimana dampaknya ke investasi?

Squawk Box secara eksklusif akan membahasnya bersama Elen Setiadi, Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik, Hukum dan Keamanan Kemenko Perekonomian.

LIVE STREAMING

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2m8bF4U
via IFTTT

Duh! Demo Berlanjut, Coba deh Pantau Saham-saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/9/2019), dengan koreksi sebesar 0,26% ke level 6.213,93, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak pernah sekalipun merasakan manisnya zona hijau.

Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut melemah 0,54% ke level 6.196,89. Tak ada yang namanya happy weekend bagi IHSG pekan lalu.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,77%, indeks Hang Seng melemah 0,33%, indeks Straits Times terkoreksi 0,14%, dan indeks Kospi anjlok 1,19%.

Untuk perdagangan Senin ini, (30/9), ada beberapa saham hasil kompilasi riset sekuritas yang dirangkum CNBC Indonesia:


Phillip Sekuritas - IHSG Berpeluang Koreksi
Sentimen global khususnya berkenaan dengan perdagangan tampaknya akan masih membayangi pergerakan pasar hari ini. Organisasi perdagangan dunia, WTO, diekspektasikan akan mengabulkan permintaan AS untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari Eropa, yang dapat memicu balasan tarif dari Uni Eropa.

Kemudian, AS juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membatasi investasi AS di China. Dari dalam negeri investor akan menanti rilisnya data inflasi yang akan dijadwalkan rilis Selasa, 1 Oktober 2019.

Saham pilihan:
INDY
MYOR
PTPP
JPFA


Binaartha Sekuritas - Potensi Pelemahan Lanjutan
IHSG ditutup melemah 0,54% di level 6.196.89 pada pekan lalu. Support (batas bawah) pertama maupun kedua memiliki range pada 6.165.93 hingga 6146.40. Sementara itu, resistance (batas atas) pertama maupun kedua memiliki range pada 6.230.33 hingga 6.276.63.

Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola bearish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.

Saham pilihan:
ANTM
CTRA
INTP
LPCK

Mega Capital Sekuritas - Asa Damai Dagang
IHSG melemah di seiring dengan mayoritas bursa Asia lainnya di tengah kekhawatiran tentang perkembangan politik di AS setelah sebuah laporan terhadap Presiden Donald Trump melemahkan optimisme tentang meredanya ketegangan perdagangan AS-China. Sepanjang pekan lalu, IHSG melemah 0.55% dan asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1,89 triliun.

Saham pilihan:
ADRO
INDY
PTPP
SCMA

MNC Sekuritas - IHSG Menguji Level 6.260
Menutup pekan lalu (27/9/2019), IHSG ditutup terkoreksi 0,54% ke level 6.196. Selama IHSG belum mampu menguat di atas 6.283, maka sekuritas ini masih memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi ke level 5.900. Meskipun menguat, MNC perkirakan IHSG akan menguji level 6.260 terlebih dahulu. Hari ini IHSG diperkirakan akan melaju pada level support: 6.170 - 6.000 dan resistance: 6.260 - 6.300.

Saham pilihan:
APLN
WSBP
ADRO
ASII

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mKY8Rn
via IFTTT

Rupiah Sempat Perkasa, Tapi Kok Lemas Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di perdagangan pasar spot pagi hari ini. Akan tetapi, penguatan tersebut ternyata fana belaka.

Pada Senin (30/9/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.150 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Namun, beberapa saat kemudian apresiasi rupiah yang tipis itu habis. Pada pukul 08:14 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.160, sama persis dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu alias stagnan.

Rupiah sudah tidak lagi menguat. Sementara di Asia, sebagian besar mata uang utama Asia berhasil terapresiasi di hadapan dolar AS. Sejauh ini hanya dolar Hong Kong, yen Jepang, dan dolar Taiwan yang masih melemah.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:10 WIB:

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)


(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nHzpgI
via IFTTT

AS Mau Depak Emiten China, Peluang IHSG Menguat Masih Ada

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara akumulatif pada pekan lalu turun 0,55%. Saat ditutup pada Jumat (27/9/2019), IHSG juga terkoreksi 33 poin atau minus 0,53% ke level 6.196.

Jelang penutupan perdagangan di akhir kuartal ketiga hari ini, Senin (30/9/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Rentang pergerakan diperkirakan berada pada level 6.185 hingga 6.275.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama berakhir negatif pada pekan lalu akibat langkah AS yang berencana mempertimbangkan batasan investasi ke China.

Tiga indeks utama pun tergelincir di zona merah: S&P 500 negatif 0,53%, Nasdaq Composite anjlok 1,13%, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) terselip 0,26%.


Pejabat administrasi Gedung Putih dikabarkan sedang membahas cara untuk mengekang keuangan AS di China, termasuk melakukan blok semua investasi Amerika di negara Tirai Bambu, seperti dilansir CNBC International.

Selain itu laporan yang sama menyebutkan pembatasan investasi juga meliputi menghapus pencatatan saham perusahaan China di pasar saham AS dan membatas penggunaan dana pensiun pemerintah di pasar keuangan Negeri Tiongkok.

Meskipun demikian, narasumber CNBC international mengatakan bahwa diskusi mengenai hal tersebut masih dalam tahap awal, namun tindakan tersebut dapat mengirim kejutan ke seluruh pasar keuangan dan melibatkan transaksi  hingga miliaran dolar pada indeks bursa utama.

Dari dalam negeri, sepekan kemarin investor asing keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak Rp 1,8 triliun, cukup besar dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Mengingat kondisi global yang tak menentu maka ada potensi hari ini asing masih akan net sell.

Potensi dari pembelian saham guna mempercantik portofolio investasi "window dressing" masih terbuka, mengingat hari ini merupakan hari terakhir pada kuartal ketiga.

Investor institusi seperti manajer investasi, asuransi, dana oensiun dan investor institusi lainnya sedikit banyak akan mencairkan kas mereka guna digunakan mendongkrak underlying portofolio mereka.

Secara teknikal, peluang IHSG kembali menguat masih terbuka pada perdagangan hari ini, mengingat pelemahan yang terjadi Jumat lallu masih jauh dari level terendah.

Volume yang tercipta juga hanya Rp 6,93 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan transaksi Kamis yang mencapai Rp 8,2 triliun. Turunnya volume disertai pelemahan IHSG menandakan bahwa koreksi yang terjadi kurang didorong alasan fundamental yang kuat atau hanya profit taking semata di akhir pekan.

Selain itu, IHSG belum menyentuh titik jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum pergerakan.

Berikut grafik pergerakan selengkapnya:

Hold_HOLDSumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nOTO3l
via IFTTT

AS Mau Batasi Investasi ke China, Bursa Singapura Terkapar

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang akhir pekan lalu, bursa saham utama Singapura terkoreksi hingga 1,08% dan tampaknya akan melemah lebih dalam lagi karena pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (30/9/2019), Bursa Singapura kembali mencatatkan koreksi.

Data perdagangan mencatat, Indeks Straits Times dibuka anjlok 0,79% ke level 3.100,82, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 5 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 22 saham melemah, dan 3 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pertemuan tatap muka level tinggi antara perwakilan dagang Amerika Serikat (AS) dan China akan dilangsungkan pada 10-11 Oktober dan investor menaruh banyak harapan terkait kelanjutan diskusi tersebut.


Pasalnya, pekan kemarin Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan datang dapat dicapai lebih cepat dibandingkan ekspektasi pasar.

Sayangnya, menjelang pertemuan tersebut, Negeri Paman Sam diketahui sedang mempertimbangkan untuk membatasi investasi AS di China, termasuk kemungkinan memblokir semua jenis investasi, ujar sumber anonim, dilansir CNBC International.

Selain itu laporan yang sama menyebutkan pembatasan investasi juga meliputi menghapus pencatatan saham perusahaan China di pasar saham AS dan membatas penggunaan dana pensiun pemerintah di pasar keuangan Negeri Tiongkok.

Informasi yang sama juga diberitakan Reuters, di mana salah seorang sumber mengatakan cengkeraman investasi China terutama di perusahaan teknologi, dinilai berisiko menimbulkan gangguan keamanan.


"Ini adalah salah satu prioritas utama pemerintah. Perusahaan-perusahaan China tidak patuh terhadap aturan yang ditetapkan PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) sehingga menimbulkan risiko bagi investor," ucap salah seorang sumber.

Meski demikian AS membantah hal ini. "Pemerintah tidak sedang mempertimbangkan pemblokiran perusahaan-perusahaan China dari pencatatan saham di bursa saham AS saat ini," tulis Bloomberg mengutip Juru Bicara Departemen Keuangan AS Monica Crowley, dikutip dari CNBC International.

Apabila niat tersebut terbukti benar, maka akan memicu eskalasi perang dagang dan menjadi petaka bagi perekonomian dunia, tidak terkecuali Singapura.

Sebelumnya, perekonomian Negeri Singa sudah cukup tersakiti dengan perang dagang yang berlarut-larut.

Singapore Economic Development Board melaporkan produksi industri Negeri Singa pada Agustus terkontraksi alias turun 8% year-on-year (YoY). Jauh memburuk dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 0.1%.

Pertumbuhan produksi industri di Singapura pada Agustus adalah yang terparah sejak Desember 2015. Penyebabnya adalah produksi di sektor elektronik yang minus 24,4% dan farmasi yang turun 13,3%.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis jumlah pinjaman bank Singapura bulan Agustus pada pukul 09:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nHuBIc
via IFTTT

Digoyang Wall Street, Bursa Tokyo Dibuka Amblas

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Senin ini (30/9/2019) seiring dengan sentimen negatif dari luar negeri terutama bursa Wall Street AS yang ditutup melemah pada akhir pekan lalu.

Pelemahan bursa Tokyo dan Wall Street dipicu karena investor masih menunggu (wait and see) terkait dengan serangkaian peristiwa penting yang akan dirilis pekan ini, termasuk data manufaktur China.
Data perdagangan mencatat, indeks acuan Nikkei 225 turun 0,49% atau 106,74 poin pada 21,772.16 di awal perdagangan, sementara indeks Topix yang bobotnya lebih luas turun 0,72% atau 11,57 poin pada 1.592,68.


Perkembangan perang dagang antara AS-China masih akan dipantau investor. Pihak Gedung Putih sedang mempertimbangkan pembatasan investasi AS di China, termasuk kemungkinan memblokir semua investasi Amerika di perusahaan-perusahaan China.

Negosiator perdagangan utama Beijing, Liu He, juga diperkirakan akan memimpin delegasi negaranya ke AS satu minggu ke depan setelah Libur Hari Nasional China.

Pekan lalu, bursa Wall Street AS jatuh setelah ada laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan menyingkirkan perusahaan-perusahaan China dari bursa saham AS. Hal itu meningkatkan kekhawatiran eskalasi perang dagang AS-China lebih lanjut.

Indeks Dow Jones turun menjadi 0,26%, indeks S&P 500 terkoreksi menjadi 0,53%, dan indeks Nasdaq Composite melemah 1,13%. Dari ketiga indeks itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq menunjukkan penurunan persentase mingguan terbesar, sejak Agustus.

Kesepakatan dagang AS-China dipandang sebagai kunci yang bisa membawa perekonomian AS menghindari yang namanya hard landing alias perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Pada tahun 2018 International Monetary Fund (IMF) mencatat perekonomian AS tumbuh sebesar 2,857%, menandai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak tahun 2015.

Tahun ini, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 2,6%. Untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan kembali merosot menjadi 1,9% saja.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ora8I6
via IFTTT