Jakarta, CNBC Indonesia - Kendati asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 59,83 miliar pada perdagangan Rabu kemarin (30/10/2019), tapi besaran jual bersih asing tersebut sudah berkurang signifikan dibandingkan dengan hari sebelumnya, Selasa, seiring dengan mulai ada tanda-tanda kondusifnya pasar global.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan Rabu kemarin, net sell asing tercatat hanya Rp 59,83 miliar, terdiri dari pasar reguler Rp 10,72 miliar dan pasar nego dan tunai Rp 49,11 miliar.
Bandingkan dengan Selasa (29/10) ketika net sell asing bahkan menembus Rp 534,70 miliar di semua pasar, terdiri dari pasar reguler Rp 375,19 miliar dan pasar nego dan tunai Rp 159,52 miliar.
Bahkan khusus di pasar reguler, dalam sepekan terakhir perdagangan, asing sudah membukukan beli bersih (net buy) Rp 597,72 miliar. Secara year to date, asing tercatat beli bersih Rp 44,19 triliun (meskipun di pasar reguler secara year to date asing keluar Rp 18,29 triliun).
Di tengah berkurangnya catatan net sell kemarin, dan gencarnya pembelian saham dari investor domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup menguat 0,23% ke level 6.295,75.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendongkrak kinerja IHSG kemarin di antaranya: PT Bayan Resources Tbk/BYAN (+19,56%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,72%), PT Maha Properti Indonesia Tbk/MPRO (+24,91%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+0,47%), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+3,22%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,57%, indeks Shanghai turun 0,5%, indeks Hang Seng melemah 0,44%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,59%.
Prospek ditekennya kesepakatan dagang AS-China yang kini menjadi tak jelas menjadi faktor yang melandasi aksi jual di bursa saham Benua Kuning.
Melansir Reuters, seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa ada kemungkinan kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara belum akan siap untuk diteken pada bulan depan.
Foto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/David Becker)
|
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan rasa optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.
"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih, dikutip CNBC International.
"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Wu2BVR
via IFTTT
No comments:
Post a Comment