"Tangguh ada keterlambatan," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. dalam paparan kinerja hulu migas semester I-2019, di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Hadir dalam kesempatan yang sama, Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, menjelaskan ada sejumlah faktor yang membuat proyek Kilang Tangguh ini terlambat hingga 2021.
"Ada keterlambatan pengiriman material, sebab material untuk proyek yang berlokasi di Papua ini berasal dari Sulawesi dan Jawa. Seperti diketahui, ada gempa dan tsunami di Palu serta erupsi anak Gunung Krakatau yang membuat pasokan materialnya terlambat," jelas Fatar.
"Agregat batu pondasi sipil tidak hanya Papua, ada dari Sulawesi lalu sebagian Jawa. Saat gempa Palu itu pasokan agregat batu-batuan terhambat juga cukup lama. Kemudian kejadian anak Krakatau menyebabkan keterlambatan material," tambahnya.
Kemudian, Fatar menyebutkan, pekerja untuk proyek ini juga didatangkan dari luar Papua, sehingga proyek ini juga kekurangan tenaga kerja sejalan dengan masifnya pembangunan infrakstruktur di Jawa.
"Ketika bekerja di Papua di waktu bersamaan proyek infrastruktur di Indonesia cukup banyak saat kembali ke Jawa mereka cenderung bekerja proyek infrastruktur sehingga kontaktor merekrut kembali orang-orangnya," tutupnya.
[Gambas:Video CNBC] (wed/wed)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O3XeMs
via IFTTT
No comments:
Post a Comment